Di semester kedua tahun 2017, pendapatan PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI) terkoreksi 59.48% atau sebesar US$ 1,02 juta dibandingkan priode yang sama tahun sebelunya sebesar US$ 2,51 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Dibalik melorotnya pendapatan perseroan, rupanya CANI juga berhasil memangkas rugi bersih sebesar 21,34% dari sebelumnya rugi US$ 3,27 juta menjadi US$ 2,58 juta. Penurunan rugi bersih yang diderita perusahaan karena beban pokok pendapatan yang turun dari US$ 5,19 juta menjadi US$ 3,36 juta. Ketimbang posisi pada Juni 2017, jumlah aset lancar Capitol Nusantara naik dari US$ 10,91 juta menjadi US$ 10,97 juta. Sedangkan jumlah aset tidak lancar turun dari US$ 51,6 juta menjadi US$ 48,46 juta. Hal ini membuat total aset perusahaan mengalami penurunan dari US$ 62,51 juta menjadi US$ 59,44 juta.

Sebagai informasi, emiten perkapalan ini membidik membidik pendapatan di 2018 sebesar US$ 5,02 juta dan menekan rugi usaha dari US$ 5,6 juta menjadi minus US$ 4,5 juta dan rugi komprehensif dari US$ 5,9 juta menjadi US$ 4,7 juta. Jansen Waroka, Direktur CANI pernah bilang, guna menekan efisiensi perseroan juga akan menjual beberapa armada kapal yang dinilai tua. “Rencananya ada 10 kapal yang akan dijual tahun depan dan dana hasil penjualan untuk membayar utang,”ujarnya.

Dirinya juga mengungkapkan, perseroan optimis mampu menekan rugi dan mampu pulihkan cashflow pendapatan dengan membidik beberapa kontrak baru. Disebutkan, di bulan Maret tahun ini ada beberapa proyek yang siap dikantungi dengan nilai kontrak yang mampu memulihkan cashflow. Namun sayangnya, Jansen, belum mau menyebutkan nilai kontra dimaksud dan dipastikan kliennya berasal dari perusahaan Jepang dan China untuk pengangkutan batu bara.

Ditegaskannya, tahun ini perseroan tidak menganggarkan belanja modal untuk menambah armada baru tetapi memanfaatkan armada kapal yang ada. Saat ini, perseroan memilik 30 kapal yang masih beroperasi guna menunjang ekspansi bisnisnya.