Modal Asing Diundang atau Datang Sendiri?

Oleh: Fauzi Aziz

Pemerhati Masalah Ekonomi dan Industri

 

Satu arus utama dalam sistem ekonomi pasar liberal memberikan sebuah global judgment bahwa daya saing internasional telah menjadi sesuatu yang sangat penting bagi setiap negara. Anda boleh sependapat boleh juga tidak.

Dalil tersebut selalu berusaha meyakinkan kita bahwa kemakmuran suatu bangsa sangat tergantung pada kemampuannya untuk meningkat pendapatan ekspornya. Pemerintah Indonesia dalam beberapa dekade terakhir mencoba membangun suatu logic and policy framework untuk bisa mendapatkan hal yang semacam itu, yakni meningkatkan daya daing dan meningkatkan pendapatan ekspor.

Sayangnya belum optimal dan ini diakui oleh pernyataan Menko Perekonomian, Darmin Nasution. Faktanya adalah nisbah ekspor terhadap PDB baru mencapai sekitar 25%. Menteri keuangan Sri Mulyani dalam satu kesempatan pernah menyampaikan bahwa dalam lima tahun terakhir, ekspor Indonesia cenderung tidak mengalami peningkatan alias stuck.

Artinya, faktor neto pendapatan dari luar negeri belum mantep bener karena neraca transaksi berjalan, dan neraca modalnya seringkali mengalami tekanan berat untuk menghasilkan surplus dari pendapatan neto dari luar negeri.

Untuk membangun daya saing, logic and policy framework memberikan lagi jugment bahwa pemerintah harus menerapkan kebijakan yang jelas dan terpadu bagi investasi asing langsung, industri, dan perdagangan. Kalau anda percaya dengan framing itu, maka kira-kira logic framework-nya akan mengatakan bahwa Indonesia mempunyai prospek menjanjikan untuk menjadi negara yang kaya dan makmur karena pendapatan neto luar negerinya selalu mengalami surplus yang masif.

Last but not least berarti bahwa investasi asing langsung (IAS) harus ditingkatkan, INDUSTRI harus dibangun dengan tingkat total faktor produktivitas yang tinggi, serta produk dan jasa yang dihasilkan harus diekspor dalam jumlah besar dan harus menghasil kan pendapatan neto yang besar pula.

Hukum besinya seperti itu, dan ini yang akan dijawab Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berdasarkan logic framework yang diyakininya. Konsekuensinya, beliau harus take lead untuk menyusun satu policy framework yang clear dan terpadu.

Menjawab pertanyaan seperti terpampang dalam judul ini maka ada sebuah jawaban yang bagus dan proporsional, dan mudah-mudahan ini bukan retorika politik, yakni bahwa secara ideal, pemerintah ingin perusahaan-perusahaan nasional secara efektif dapat saling bersaing di ekonomi global.

Saya kira tidak ada yang menolak dengan jawaban ini karena kita ingin kaya dan makmur, dan  ingin mendapatkan cuan (fulus) sebagai tambahan likuiditas agar equty makin kuat, utangnya terkelola, dan yang pasti mempunyai cadangan (reserve) yang cukup longgar untuk memitigasi berbagai risiko yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Upaya tersebut, dilakukan dengan cara mendorong kerjasama dengan perusahaan asing dan juga mengundang mereka  untuk masuk dalam sistem ekonomi nasional.

BERITA TERKAIT

Tantangan APBN Usai Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

BERITA LAINNYA DI

Tantangan APBN Usai Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…