PDB Ekonomi Kreatif Ditargetkan Naik jadi Rp1.000 Triliun

 

 

NERACA

 

Jakarta - Produk Domestik Bruto (PDB) bidang ekonomi kreatif tahun 2018 ditargetkan naik jadi Rp1.000 triliun dari PDB tahun sebelumnya, didorong oleh dukungan 16 subsektor yang dilakukan di dalam dan luar negeri. "Indonesia memiliki potensi ekonomi kreatif yang luar biasa besarnya yang akan terus kita kembangkan sehingga bisa membantu meningkatkan perekonomian nasional," kata Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf kepada pers di Jakarta, Senin (26/2).

Menurut dia, dukungan produk kreatif dari Indonesia yang dilakukan di dalam dan luar negeri untuk 16 subsektor ekonomi kreatif, yakni seni rupa, desain produk, desain komunikasi visual, desain interior, arsitektur, seni pertunjukan, kuliner, fotografi, kriyan, fesyen, musik, periklanan, penerbitan, televisi dan radio, aplikasi dan pengembangan permainan, serta film animasi dan video.

Perkembangan ekonomi kreatif (ekraf) di Indonesia alami penaikan setiap tahunnya, yaitu pada tahun 2015 sebesar Rp852 triliun, menjadi Rp922,58 triliun pada tahun 2016, dan pada tahun 2017 sebesar Rp990,4 triliun, dan pada tahun 2018 ditargetkan Rp 1.000 triliun. "Gagasan kreatif tak akan pernah habis sehingga diharapkan dapat menggantikan sumber daya alam menjadi tulang punggung perekonomian nasional," kata Triawan.

Untuk mencapai target sebesar itu, kata dia, kegiatan "Bekraf Developer Day" dan "Bekraf for Pre-Startup" dilaksanakan lagi dengan menyasar ke sejumlah kota di Indonesia, selain pendampingan pelaku ekonomi kreatif melalui inkubator bisnis terus dilakukan. Selain itu, upaya pengembangan ekraf tidak hanya menyasar perseorangan dan komunitas, tetapi juga wilayah melalui kota kreatif dan desa kreatif.

Menurut dia, kemudahan akses permodalan pelaku ekraf diberikan melalui Dana Ekonomi Kreatif (Dekraf), Kredit Usaha Rakyat Ekonomi (Kurekraf), optimalisasi pengumpulan dana, hingga mengadakan forum bagi investor dan filantropi ekraf. "Bekraf peduli melindungi produk kreatif melalui bantuan pendaftaran hak kekayaan intelektual, selain juga memberkan dukungan sertifikasi dan pelatihan untuk meningkatkan daya saing pelaku," katanya.

Badan Ekonomi Kreatif adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang bertanggung jawab di bidang ekonomi kreatif yang memiliki tugas membantu Presiden dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan ekonomi kreatif.

 

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…