Banten Masih Butuh Banyak Impor Kimia Organik

Banten Masih Butuh Banyak Impor Kimia Organik

NERACA

Serang - Provinsi Banten masih membutuhkan banyak impor golongan barang bahan kimia organik untuk keperluan industri kimia yang jumlahnya relatif banyak tersebar di Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang dan Kota Cilegon.

“Pada bulan Desember 2017 impor Banten untuk golongan barang tersebut paling besar nilainya, yaitu mencapai 186,82 juta dolar AS, disusul gula dan kembang gula 77,18 juta dolar AS serta besi dan baja sebesar 72,53 juta dolar AS,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes Soebeno di Serang, sebagaimana dikutip Antara, kemarin.

Nilai impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang pada Desember 2017 turun 8,51 persen atau sebesar 53,10 juta dolar AS, dari sebelumnya 623,78 juta dolar AS menjadi 570,68 juta dolar AS. Sedangkan pada golongan barang lainnya terjadi penurunan 59,57 persen atau sebesar 31,87 juta dolar AS.

Peran impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang pada Januari - Desember 2017 mencapai 91,84 persen, dengan peran tertinggi berasal dari bahan kimia organik yaitu mencapai 34,61 persen (2.671,99 juta dolar AS) kemudian diikuti oleh gula dan kembang gula sebesar 14,48 persen atau senilai 1.118,22 juta dolar AS serta besi dan baja sebesar 10,82 persen atau 835,65 juta dolar AS.

Peran tujuh golongan barang lainnya dari sepuluh golongan barang pada Desember 2016 masih kurang dari 9 persen, sementara peran golongan barang lainnya di luar sepuluh golongan barang tercatat sebesar 8,16 persen.

Enam dari sepuluh golongan barang nonmigas mengalami penurunan nilai impor, sedangkan pada empat golongan barang yang lainnya terjadi peningkatan. Penurunan nilai impor tertinggi berasal dari golongan barang bahan kimia organik dan yang terendah dari garam, belerang, kapur dengan penurunan masing-masing sebesar 57,19 juta dolar AS dan 2,19 juta dolar AS. Sementara itu, peningkatan nilai ekspor tertinggi dan terendah secara berturut-turut terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam serta besi dan baja dengan peningkatan masing-masing sebesar 9,24 juta dolar AS dan 4,93 juta dolar AS.

“Jika disandingkan secara bersamaan, delapan dari sepuluh golongan barang impor nonmigas pada Desember 2017 tersebut kecuali benda-benda dari besi dan baja serta garam, belerang, kapur adalah golongan barang yang sama dengan bulan sebelumnya. Enam dari delapan golongan barang tadi, kecuali mesin-mesin / pesawat mekanik dan bijih, kerak dan abu logam merupakan golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang impor utama Banten sejak Desember 2016, dengan peran gabungan selama setahun terakhir, selalu tidak pernah kurang dari 75 persen,” kata Soebeno.

Soebeno juga menyebutkan negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada Desember 2017 adalah Singapura dengan nilai impor sebesar 68,50 juta dolar AS, diikuti oleh Thailand dan Jepang, masing-masing dengan impor sebesar 64,57 juta dolar AS dan 58,59 juta dolar AS, sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai 181,65 juta dolar AS.

Sepuluh golongan barang impornonmigas Banten pada Desember 2017 adalah bahan kimia organik senilai 186,82 juta dolar AS, gula dan kembang gula (77,18 juta dolar AS), besi dan baja (72,53 juta dolar AS), gandum-ganduman (62,55 juta dolar AS), mesin-mesin/pesawat mekanik (55,95 juta dolar AS), ampas/sisa industri mekanik (33,71 juta dolar AS), bijih, kerak dan abu logam (32,39 juta dolar AS), bahan bakar mineral (30,37 juta dolar AS), benda-benda dari besi dan baja (11,90 juta dolar AS)) dan garam, belerang kapur senilai 7,26 juta dolar AS.

Sebanyak 12 impor nonmigas menurut negara asal barang pada Desember adalah Singapura senilai 68,50 juta dolar AS, Thailand (64,57 juta dolar AS), Malaysia (42,77 juta dolar AS), Jepang (58,59 juta dolar AS), Australia (53,71 juta dolar AS), Brazil (53,66 juta dolar AS), India (41,89 juta dolar AS), Ukraina (33,25 juta dolar AS), Rusia (30,51 juta dolar AS), Tiongkok (27,41 juta dolar AS), Korea Selatan (20,93 juta dolar AS) dan Kanada senilai 16,92 juta dolar AS. Ant

BERITA TERKAIT

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…