55% Perusahaan Air Minum Berkategori Sehat

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sri Hartoyo mengatakan bahwa saat ini baru sebanyak 55,3 persen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang berkategori sehat. "Untuk membuat PDAM sehat, kami melakukan diagnostik untuk mengetahui mengapa penyebab PDAM itu kurang sehat," kata Sri Hartoyo, seperti dikutip Antara, kemarin.

Sri Hartoyo mencontohkan kondisi PDAM kurang sehat karena tingkat kebocoran airnya tinggi. Maka, pemerintah siap memberi advis teknik, seperti mengecek kondisi water meter apakah masih memadai atau tidak. Permasalahan lainnya terkait dengan PDAM, lanjut dia, bila ternyata tingkat pendapatannya rendah, dapat dibantu dengan upaya melakukan reklasifikasi pelanggan karena tarif air minum yang berlaku seharusnya progresif.

"Kalau untuk perusahaan air minum, kita harus mendorong terpenuhinya 'cost recovery', yang berarti pendapatan yang diterima perusahaan harus bisa menutupi biaya operasionalnya," kata Sri Hartoyo. Dirjen Cipta Karya juga mengatakan bahwa pelayanan yang diberikan oleh PDAM haruslah baik karena biasanya bila pelayanan yang dilakukan jelek, pelanggan cenderung tidak akan disiplin dalam membayar rekeningnya tersebut. Ia mengemukakan bahwa pihaknya membangun sistem penyediaan air minum, baik untuk perdesaan maupun perkotaan. Setelah dibangun, pengelolaannya diserahkan kepada pihak PDAM karena pada dasarnya penyediaan air minum itu tanggung jawab pemda.

Namun, dia juga menyadari bahwa pemda sering kali mengalami keterbatasan fiskal sehingga untuk pembagian dalam hal sistem distribusi utama itu ada di pusat, sedangkan distribusi sekunder di PDAM/pemda. Sebagaimana diketahui, penilaian yang dilakukan dengan bekerja sama dengan BPKP terhadap 378 PDAM ditemukan bahwa 209 PDAM (55,3 persen) dalam kategori sehat, 103 PDAM (27,2 persen) kurang sehat, dan 66 PDAM (17,5 persen) berkategori sakit. Dalam penilaian tersebut menggunakan sebanyak 18 indikator yang dibagi menjadi aspek keuangan, pelayanan, operasional, dan SDM.

 

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…