Normalisasi Kanal Irigasi Penyebab Krisis Air di Serang

Normalisasi Kanal Irigasi Penyebab Krisis Air di Serang

NERACA

Banten - Beberapa waktu lalu masyarakat di wilayah Kasemen dan sekitarnya menuding PT Sauhbahtera Samudera (SBS) sebagai penyebab minimnya pasokan air ke sejumlah sawah milik mereka. Namun, hal itu dibantah Kepala Bagian (Kabag) Produksi SBS, Daud Heryanto.

Menurut Daud, adanya penerapan sistem buka tutup pada bendungan Pamarayan sebagai akar masalah. Sebab, selama ini pihaknya melakukan aktivitas penyedotan air sesuai dengan prosedur.

“Selama ini kami melakukan penyedotan air dalam skala kecil dan tidak merugikan para petani. Akan tetapi, dengan adanya sistem buka tutup, menyebabkan sawah milik masyarakat minim dari pasokan air,” ujar Daud, Kamis (28/12).

Pernyataan Daud dibenarkan oleh penjaga Bendungan Pamarayan, Hermanto, yang mengatakan adanya sistem buka tutup selang 10 hari pada bendungan Paramayan. Hal itu dilakukan karena adanya proyek normalisasi saluran irigasi Paramayan sebelah Barat, yang berlangsung sekitar enam bulan atau sejak Desember 2017-Mei 2018.

“Jadi, ada jadwal tutupan hasil rapat dengan DP3A. Yang diperbaiki itu dari BPB 1 (Cikeusal)- BPB 22 (Bojonegara), cuma bertahap. Dampaknya sampai ke ujung juga bertahap. Makanya, selama proses pengukuran, saluran air akan dihentikan sementara. Namun, penghentian tersebut tidak dilakukan menyeluruh atau secara bertahap,” Kata Hermanto saat ditemui di lokasi.

Hermanto menuturkan, perbaikan saluran irigasi sebelah barat tersebut dikarenakan adanya tanggul yang longsor atau amblas. Selain itu, endapan lumpur di saluran irigasi sudah cukup tinggi. Dengan demikian, suplai air dari bendungan selama ini menjadi tidak lancar. 

“Jadi, perbaikan peninggian tanggul, pengerukan lumpurnya, jadi normalisasi jaringan, bilamana diberikan saluran air sesuai dengan SOP dikhawatirkan air tidak dapat tersalurkan dengan baik karena mengalami luber akibat pendangkalan Oleh karena itu pihak kami hanya menyalurkan sebanyak 12 kubik per detik yang seharusnya 23 kubik per detik” jelasnya.

Hermanto menambahkan, proses normalisasi saluran dilakukan oleh pihak balai besar, yang saat ini, proses yang dilakukan sedang membuat mutual check nol (MC Nol). Untuk proses pengukuran, membutuhkan waktu sebulan yang dilakukan oleh PT. Wijaya Karya (WIKA) selaku pemenang tender.“Jadi, dasar pengukurannya itu butuh waktu sebulan lebih,” tuturnya.

Normalisasi saluran irigasi Pamarayan sebelah barat akan memakan waktu sekitar 6 bulan atau sejak Desember 2017-Mei 2018. Selama proses tersebut berjalan, saluran air dari Bendungan Pamarayan ke beberapa kecamatan akan dilakukan buka tutup. 

Penjaga Bendungan Pamarayan, Hermanto mengatakan, jarak saluran irigasi cukup panjang, yakni mulai dari Cikeusal sampai Bojonegara.“Jadi, sampai Mei atau sekitar setengah tahunan,” katanya.

Ia menuturkan, perbaikan saluran irigasi sebelah barat tersebut dikarenakan adanya tanggul yang longsor atau amblas. Selain itu, endapan lumpur di saluran irigasi sudah cukup tinggi. Dengan demikian, suplai air dari bendungan selama ini menjadi tidak lancar.

“Jadi, perbaikan peninggian tanggul, pengerukan lumpurnya, jadi normalisasi jaringan, bilamana diberikan saluran air sesuai dengan SOP dikhawatirkan air tidak dapat tersalurkan dengan baik karena mengalami luber akibat pendangkalan Oleh karena itu pihak kami hanya menyalurkan sebanyak 12 kubik per detik yang seharusnya 23 kubik per detik” ujarnya.

"Kami akui kendala proyek ini teknisnya terkendala karena keputusan yang sulit karena proses birokrasi yang belum selesai," ujarnya.

Proses normalisasi saluran dilakukan oleh pihak balai besar, dengan pelaksana proyek PT Wijaya Karya. Saat ini, proses yang dilakukan sedang membuat mutual check nol (MC Nol). Untuk proses pengukuran, membutuhkan waktu sebulan.“Jadi, dari dasar pengukurannya. Jadi, kemungkinan itu pengukuran butuh waktu sebulan lebih,” ucapnya.

Selama proses pengukuran tersebut, tutur dia, saluran air akan dihentikan sementara. Namun, penghentian tersebut tidak dilakukan menyeluruh atau secara bertahap. 

“Jadi, ada jadwal tutupan hasil rapat dengan DP3A. Yang diperbaiki itu dari BPB 1 (Cikeusal)- BPB 22 (Bojonegara), cuma bertahap. Dampaknya sampai ke ujung juga bertahap. Makanya, pada kosong dikarenakan buka tutup selang 10 hari,” tuturnya.

Fakta yang sebenarnya terkait penyebab kosong nya air di sungai akibat ada perbaikan bendungan ini, oleh sejumlah media berita nya dipelintir seolah olah yg membuat air irigasi kosong karena disedot sauh bahtera. Nah, ini yg mau kita luruskan beritanya.

"Sebenarnya hal ini bukan kesalahan perusahaan tetapi karena kesiapan infrastruktur di wilayah sana yang belum memenuhi sehingga terjadi permasalahan ini,” tandasnya.

Sementara itu, menurut kesaksian salah satu warga TB Syahroni Ahmad, yang juga merupakan pengurus dari Pondok Pesantren di area sekitar perusahaan mengatakan bahwa terkait permasalahan SBS bukanlah dikarenakan kesalahan perusahaan yang melakukan pengisapan air melalui irigasi.

Dirinya memaparkan bahwa sudah seharusnya masyarakat dapat mengetahui bahwa sulitnya air bersih untuk irigasi Bukankah dikarenakan oleh PT SBS  itu sendiri tetapi dikarenakan ada beberapa permasalahan teknis yang dinilai kurang mendapatkan sosialisasi dan penyelesaian secara cepat baik dari pemerintah Kabupaten ataupun Pusat. 

"Tidak Ada kesalahan dari SBS tetapi kemungkinan ini ada terjadi kesalahpahaman antara petani masyarakat dan perusahaan terkait penyampaian informasi," tuturnya.

"Semua sudah jelas bahwa hal ini terjadi karena kesalahan teknis dari kesiapan infrastruktur di mana kewenangan itu ada di pemerintah bukan dikarenakan pengelolaan SBS yang tidak profesional atau maksimal dalam menyelesaikan masalahnya nih, Saya harap permasalahan ini dapat tuntas dan tidak akan berlanjut lagi di kemudian hari karena saya merasa bahwa Asbes sudah menjalankan tanggung jawabnya secara profesional sesuai dengan peraturan yang ada,” imbuhnya kembali. Mohar/Rin

 

BERITA TERKAIT

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…