Tantangan Untuk Merealisasikan Investasi

Pemerhati Industri dan Perdagangan, Fauzi Aziz


Tantangan untuk merealisasikan investasi bukan perkara mudah. Paling tidak ada sejumlah faktor yang harus diperhatikan, antara lain adalah faktor persaingan iklim investasi, kepastian hukum, pelayanan publik, penyediaan infrastruktur, dan masalah pembiayaan. Dari beberapa faktor yang disebutkan tersebut, dapat kita pahami bahwa merealisasikan sebuah rencana ke dalam kegiatan riil memerlukan suatu proses bisnis yang komplek.

Sementara itu, seluruh faktor yang disebutkan tersebut, hampir semuanya penting.Kondisi di lapangan harus dihindari terjadinya dilema dan trade off karena jika dibiarkan terjadi, maka hanya akan menciptakan gap yang makin besar antara rencana investasi dan realisasinya. Membiarkan terjadinya gap hanya akan melahirkan wait and see. Jika penyikapan ini yang terjadi, maka jangan berharap ekonomi akan tumbuh, dan dampaknya akan meluas kemana-mana. Beberapa di antaranya adalah bahwa kapasitas produksi nasional akan stug, ekspor tidak akan berkembang dan justru impor yang akan tumbuh, sehingga berarti ancaman terjadinya defisit dalam neraca transaksi berjalan menjadi terbuka lebar.

Investasi dan pertumbuhan ekonomi adalah inheren. Dan manakala kita bicara pertumbuhan ekonomi, maka fokusnya yang utama adalah kualitas pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Kualitas pertumbuhan berarti sejauhmana manfaatnya  dapat dinikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat. Pencapaian kondisi penggunaan tenaga kerja penuh (full employment), kenaikan upah, turunnya tingkat kemiskinan, distribusi pendapatan yang lebih merata, kenaikan standar hidup dan semakin tingginya kesempatan memenuhi kebutuhan pribadi oleh masyarakat menjadi penting.

Sebagai catatan akhir dapat disampaikan bahwa hampir tidak ada negara yang mampu mencapai pertumbuhan ekonomi dan industrialisasi yang pesat tanpa laju investasi yang relatif tinggi. Berikutnya dapat disampaikan bahwa "Industrialisasi bukanlah merupakan tujuan akhir melainkan salah satu jalur yang harus dilalui oleh hampir semua negara guna mencapai tingkat pendapatan per kapita yang tinggi. Catatan paling terakhir adalah bahwa pasar domestik, bahkan yang terletak di negara berkembang terbesar sekalipun, seperti China, India dan Indonesia, umumnya tidak cukup besar untuk mendukung efisiensi skala produksi

sektor industrinya. Untuk menghasilkan output industri secara efisien pada tingkat harga internasional, diperlukan jalur pemasokan barang modal dan bahan baku/penolong dengan biaya rendah, yang pada gilirannya menyiratkan adanya permintaan valuta asing umumnya tidak mampu dipenuhi melalui kegiatan ekspor komoditas atau barang primer. Semuanya berpulang pada kebijakan ekonomi nasional yang akan dilaksanakan oleh pemerintah.Dan sebagai negara kepulauan yang harus mampu go global, maka proses supply chain di tingkat nasional, regional, global  harus efisien agar, Indonesia mampu menarik manfaat sosial ekonomi yang optimal dalam sistem ekonomi yang telah terintegrasi secara global.

BERITA TERKAIT

Tantangan APBN Usai Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

BERITA LAINNYA DI

Tantangan APBN Usai Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…