Walikota Pontianak, Sutarmidji Diganjar 3 Penghargaan - Permudah Perizinan

 

 

NERACA

 

Pontianak - Inovasi merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam membangun sebuah daerah. Keberanian mendobrak tebalnya dinding birokrasi dan mempercepat proses perizinan dan ivestasi membuat sebuah  daerah menjadi incaran invstor dan jadi sasaran pengembangan ekonomi. Sadar akan hal tersebut, Walikota Pontianak, Sutarmidji meneguhkan komitmen kepemimpinanya dalam inovasi, dan kebijakannya dalam men-drive Kota Pontianak menjadi sebuah daerah yang berdaya saing nasional. Tujuan jangka panjangnya dapat menarik investasi ke Pontianak sehingga perekonomian Kota Pontianak dapat terbangun dan kesejahteraan masyarakat pun meningkat.

Tak heran jika selama kepemimpinannya, Walikota Pontianak, Sutarmidji tak lelah dan tak henti untuk terus melakukan berbagai inovasi melalui instrumen kebijakannya untuk membangun tata kelola ekonomi yang lebih baik di Kota Pontianak. Karenanya, tidak heran berbagai penghargaan terus diterima Sutarmidji atas keberhasilan dalam memimpin dan mengelola Kota Pontianak.

Tidak tanggung-tanggung Pemerintah Kota Pontianak memborong tiga penghargaan sekaligus, antara lain pertama, penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2017 kategori kota dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Ini merupakan kali ketiga Pontianak mendapat predikat tersebut. 

Kedua, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji juga diganjar penghargaan Leadership Award 2017.  Pada penghargaan Leadership Award 2017, Sutarmidji masuk dalam tujuh Wali Kota terbaik versi Mendagri. Penghargaan personal ini menyandingkan Wali Kota Pontianak dua periode itu dengan Wali Kota Surabaya, Tri Risma Harini dan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.  

Pemkot Pontianak dinilai berhasil dalam melakukan inovasi dalam tata kelola pemerintahan daerah, inovasi pelayanan publik dan bentuk inovasi lain, sesuai dengan urusan yang jadi kewenangan daerah. "IGA kita sudah dua kali dapat, ini yang ketiga dan menunjukkan bahwa Pontianak sebagai kota yang betul-betul inovatif," kata Sutarmidji seusai menerima penghargaan yang diberikan Menteri Dalam Negeri, Cahyo Kumolo di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Senin (18/12) malam.

Setidaknya, ada tiga hal utama dalam penilaian IGA, yakni aspek kuantitas, aspek kualitas, dan aspek manfaat. Tiga aspek itu dinilai berdasarkan lima kriteria inovasi daerah. Pertama, mengandung pembaruan seluruh atau sebagian unsur inovasi. Kedua, memberi manfaat bagi daerah atau masyarakat. Ketiga, tidak menyebabkan pembebanan atau pembatasan masyarakat. Keempat, merupakan urusan kewenangan daerah. Dan kelima, dapat direplikasi.

Penghargaan ketiga, Pemkot Pontianak mendapat penghargaan dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI karena dinilai memiliki praktik terbaik dan unik dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif. Selain mendapatkan penghargaan dari LAN RI, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menjadi pembicara dalam acara Local Government Capacity for Business Index (LGCB Index) "Doing Business in Indonesia: From Achievement to Sharing Best Practice" di Hotel Aryaduta, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (18/12).

 

Dalam pemaparannya, Sutarmidji membeberkan sejumlah terobosan yang dibuat pemerintah. Dia menceritakan kebijakan yang diambil dalam dunia usaha. Pontianak sebagai kota dagang dan jasa, memang mengupayakan pergerakan ekonomi dan iklim investasi guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sebagai terobosan, Pemkot menyederhanakan proses, persyaratan, jumlah perizinan dan mengurangi atau menghapus biaya beberapa perizinan. Hal itu dilimpahkan ke Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Perizinan satu pintu memudahkan urusan pengusaha. Efisiensi waktu dan tenaga, didapat. "Pemkot menyederhanakan perizinan, dari 99 jenis perizinan tahun 2008, jadi 14 jenis perizinan di tahun 2017. Saya maunya ke depannya 10," kata Sutarmidji.

Ditanya soal penghargaan yang diborongnya tiga sekaligus hari ini, Sutarmidji menerangkan, apa yang diraih bukan perkara gampang. Semua merupakan hasil kerja para Aparatur Sipil Negara Pontianak, yang walau insentif tidak begitu besar, tapi mereka bisa menghasilkan kerja yang luar biasa. "Penghargaan ini saya persembahkan untuk mereka semua. Karena mereka yang bekerja dan menghasilkan penghargaan ini. Mudah-mudahan ini jadi cambuk untuk lebih maju ke depan," pungkas Sutarmidji.

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…