Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Pangan Melonjak Naik

 

 

 

NERACA

 

Jakarta – Menjelang natal dan tahun baru 2018, sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan siginifikan. Kenaikan harga terjadi pada telur ayam, daging ayam, bawang dan cabai merah keriting. Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, dan Ketahanan Pangan (DKPKP) DKI Jakarta Darjamuni menuturkan, kenaikan harga terjadi kendati stok pangan dipastikan cukup hingga akhir tahun. “Stok ada, tetapi ya emang gitu. Kalau saya bilang 'orang menggunakan kesempatan mumpung natal dan tahun baru', ya salah juga. Tetapi kenyataannya begitu, harga telur naik, harga cabai naik,” kata Darjamuni. 

Dia mencontohkan, meski harga cabai merah keriting di Pasar Induk Kramat Jati stabil, yakni Rp26 ribu, harga jualnya di pasar kecil seperti Pasar Serdang dan Pasar Senen bisa mencapai Rp40 ribu. "Selain mereka sudah ngambil keuntungan, mereka juga memperhitungkan transport cost, tapi menurut saya itu tetap terlalu tinggi," kata Darjamuni. Menanggapi lonjakan harga pangan di beberapa pasar, Darjamuni mengaku sudah menurunkan satgas pangan sejak sepekan lalu untuk mengecek adanya kemungkinan penimbunan.

Wakil Ketua Satgas Pangan Polri Brigadir Jenderal Agung Setya mengaku, tengah mengidentifikasi ulah spekulan yang bermain di pasar sehingga membuat harga cabai rawit besar di sejumlah pasar lebih tinggi. Saat ini, menurut Agung, harga cabai rawit besar di sejumlah pasar di Jakarta dapat mencapai Rp36 ribu per kilogram. Padahal, harga cabai rawit besar di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur hanya berada di angka Rp22 ribu per kilogram.

"Dari hasil pantauan, diketahui terdapat perbedaan harga yang signifikan yaitu komoditi cabai rawit besar," terang Agung dalam keterangan tertulis. Ia pun menyebut, berdasarkan data Kementerian Pertanian, persediaan cabai rawit besar sebenarnya cukup memenuhi kebutuhan masyarakat. Total produksi cabai rawit besar pada November 2017 sebesar 102 ribu ton dan Desember sebesar 106 ribu ton. Sedangkan, kebutuhan konsumsi cabai rawit besar masyarakat rata-rata 93 ribu ton per bulan.

"Artinya stok cabai rawit besar di Indonesia mencukupi kebutuhan masyarakat, dengan demikian harga cabai rawit besar tentu harus stabil di seluruh pasar," katanya. Untuk itu, Ia pun menegaskan, pihaknya akan mengambil langkah penegakan hukum bila menemukan bukti yang menunjukkan 'permainan' para pelaku usaha. "Penegakan hukum akan dilakukan apabila ditemukan bukti-bukti kepada pelaku usaha yang menguntungkan diri sendiri dengan membuat harga pangan menjadi naik," tuturnya.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia Abdullah Mansuri mengatakan, ada beberapa komoditas yang konsumsinya meningkat jelang akhir tahun. Dengan ini kewaspadaan pemerintah terkait pasokan maupun pengawasan jalur distribusi perlu ditingkatkan. "Seperti daging ayam, telur, minyak goreng, dan ayam sudah lebih dari Rp 35.000 ini yang harus jadi jadi sorotan sebenarnya," ujar Mansuri.

Menurutnya, menjelang Natal dan Tahun Baru biasanya kenaikan konsumsi masyarakat akan bahan pangan alami kenaikan 10 persen dari hari biasanya. "Kenaikan permintaan itu tidak lebih dari 10 persen, tetapi memang ini kan ada cuaca buruk ada beberapa daerah yang banjir ini dikhawatirkan wilayah-wilayah ini itu justru menjadi wilayah-wilayah yang diharapkan pemerintah untuk mensuplai beberapa komoditas," jelasnya.

Selain itu, lanjut Mansuri, guna mengantisipasi gejolak harga pangan, pemerintah perlu melakukan pemetaan wilayah produksi, agar jika terjadi shortage (kekurangan) di satu wilayah, maka bisa dibantu pasokan dari wilayah lain. "Harus ada pemetaan dan pemetaan tidak boleh dilakukan sekarang, pemetaan itu harus dilakukan jauh-jauh hari sehingga kita tahu titik mana yang kita ambil untuk menghindari harga tinggi," ujarnya. 

Berdasarkan data dari Informasi Pangan Jakarta (IPJ) hampir seluruh bahan pangan dan komoditas strategis mengalami kenaikan harga, mulai dari telur ayam harga rata-rata di Jakarta mencapai Rp 25.162 per kilogram. Kemudian, daging ayam Rp 34.125 per ekor, naik Rp 425 dari hari sebelumnya, cabai rawit merah Rp 34.302 per kilogram, naik Rp 2.744 dari hari sebelumnya, cabai merah besar Rp 36.883 per kilogram, naik Rp 372 dari hari sebelumnya. Selain itu, cabai merah keriting Rp 39.697 per kilogram, naik Rp 418 dari hari sebelumnya, minyak goreng curah Rp 12.655 per kilogram, bawang putih Rp 26.930 per kilogram, bawang merah Rp 27.604 per kilogram.

 

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…