Isu Kenaikan Elpiji Ikut Dorong Inflasi

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Pemerintah menyatakan isu penghapusan subsidi untuk elpiji ukuran tabung 3 kg berpotensi mendorong terjadinya inflasi di dalam negeri. "Isu rencana pemerintah menghapus subsidi elpiji 3 kg yang sempat gencar diberitakan di sejumlah media, menyebabkan kenaikan harga dan kelangkaan elpiji 3 kg di sejumlah daerah," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir di Jakarta, Senin (20/11).

Ia mengatakan faktanya rencana penghapusan subsidi elpiji tabung 3 kg tersebut tidak diterapkan. Meski demikian, karena isu tersebut sudah terlanjur tersebar yang dirugikan adalah masyarakat sebagai konsumen. "Karena terimbas pada kelangkaan dan kenaikan harga yang sebenarnya bukan penetapan pemerintah," katanya.

Menurut dia, pemberitaan yang memicu unsur kepanikan tersebut, seperti adanya harga komoditas pangan yang melonjak tentunya berdampak pada psikologis masyarakat sebagai konsumen. "Pada akhirnya pemberitaan ini akan berdampak pada publik yang memborong komoditas pangan dan dikhawatirkan berujung pada kelangkaan elpiji 3 kg di pasaran dan kenaikan harga," katanya. Ia mengatakan hal itu juga memberikan dampak tingginya inflasi. Oleh karena itu, pihaknya berharap pemberitaan dari media yang lebih bijak supaya tidak memicu kepanikan masyarakat sehingga berbelanja secara berlebihan.

Sementara itu, ia mengatakan terkait dengan upaya pemerintah mengantisipasi terjadinya inflasi berlebihan adalah dengan keberadaan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). "Keberadaan TPID ini menjadi penting baik itu di tingkat pemerintah kota/kabupaten hingga pusat," katanya. Ia mengatakan kerja sama yang telah dilakukan oleh TPID salah satunya sinergi dengan penegak hukum dalam rangka menjaga ketersediaan stok, kelancaran distribusi, dan pemantauan harga.

Selain itu juga kerja sama antar TPID. Menurut dia, kerja sama ini penting mengingat perbedaan karakteristik antardaerah, baik itu sebagai produsen, konsumen, maupun perbedaan kondisi ketersediaan apakah surplus atau defisit. "Kondisi ini membutuhkan sinergi agar tercipta kestabilan harga di daerah-daerah terkait," katanya. Langkah lain, dikatakannya, adalah kerja sama dengan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) terkait koordinasi untuk "sharing" data dan informasi, evaluasi kinerja, rekomendasi kebijakan, dan sinergi program kerja.

Beberapa daerah mengeluhkan kenaikan harga gas elpiji. Harga elpiji atau gas di tingkat eceran naik. Kenaikan paling terasa adalah elpiji ukuran 12 kilogram (kg). Harga elpiji ini naik hingga Rp 10.000. Pedagang mengaku tidak tahu penyebab kenaikan tersebut. Mereka hanya membeli di tingkat agen dengan harga yang sudah mengalami kenaikan. "Baru beberapa hari ini saja harga gas (elpiji) naik, nggak tahu kenapa, karena dari agennya sudah naik, " kata Oded (55), seorang pedagang di Ujungberung, Kota Bandung.

Naiknya harga elpiji juga dibenarkan Ngadio, pedagang eceran lainnya. Ia mengaku kenaikan harga baru dua hari yang lalu. Ia juga tidak mengetahui penyebab kenaikan harga tersebut. Namun kebutuhan elpiji saat ini mengalami peningkatan. "Tidak tahu kenapa naik, tapi memang permintaan elpiji meningkat," katanya.

 

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…