Belum Ada Kejelasan Pengendali META

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan akan terus melakukan suspensi atau penghentian perdagangan saham sementara PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), lantaran belum mendapat kejelasan terkait pemegang saham pengendali META.”Karena ketidakpastian itu, maka tetap kami suspensi (saham META). Sampai sekarang belum ada jawaban siapa pengendalinya," kata Direktur Utama BEI, Tito Sulistio di Jakarta, Senin (20/11).

Lanjut Tito, jika manajemen META menjawab pengendalinya adalah yang punya 1,5%, maka dirinya justru akan mempertanyakan hal itu. Menurutnya, jika pengendali META adalah pemegang saham yang memiliki bagian 1,5%, hal tersebut menjadi tidak masuk akal. "Buat saya pengendalinya yang 48,27%, dan posisinya buat saya tender offer,”ujarnya.

Tito menambahkan, permasalahan substansi adalah perlindungan terhadap pemegang saham minoritas, jika tak ada pemegang saham pengendali. Disampaikannya, pihak META sudah datang menemuinya dan hanya saja META belum bisa menjawab siapa pemegang saham pengendalinya. Sehingga, dirinya menganggap belum ada ketidakpastian.

Asal tahu saja, sesuai peraturan OJK, META seharusnya wajib melaporkan maksimal dua hari setelah pengambilalihan terjadi. Setelah itu OJK akan melakukan pengkajian ulang sebelum perusahaan bisa melakukan tender offer. Sebagai informasi, perusahaan infrastruktur yang berdomisili di Filipina, Metro Pacific Tollways Corporation (MPTC) mengakuisisi 6,6 miliar saham META yang setara dengan 42,25% saham perusahaan tersebut. Akuisisi ini dilakukan MPTC melalui anak usahanya, PT Metro Pacific Tollways Indonesia (MPTI).

Sebelumnya, sebanyak 6,6 miliar saham tersebut dimiliki oleh PT Matahari Kapital Indonesia (MKI), sebuah perusahaan investasi yang berafiliasi dengan Direktur Utama META M. Ramdani Basri. Kepemilikan MKI atas META ini diperoleh dari transaksi tutup sendiri alias crossing saham yang dilakukan antara MKI dengan dua pemilik saham mayoritas META sebelumnya, Eagle Infrastructure dan PT Hijau Makmur Sejahtera pada September lalu.

MPTI pun akhirnya membeli seluruh saham META yang dimiliki MKI dengan total nilai transaksi sebesar Rp 1,8 triliun. Itu artinya, MPTI membeli saham META seharga Rp 274 per saham. Pasca transaksi ini, saham META yang dimiliki MPTI bertambah menjadi 7,35 miliar yang setara dengan 47,05% kepemilikan.

 

 

BERITA TERKAIT

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

KEJU Bagikan Dividen Final Rp79,50 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) memutuskan membagikan dividen final tahun buku 2023 sebesar…

BUMI Bukukan Laba Bersih US$67,6 Juta

Di kuartal pertama 2024, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membukukan laba bersih senilai US$67,6 juta atau setara Rp1,09 triliun (kurs…

BERITA LAINNYA DI

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

KEJU Bagikan Dividen Final Rp79,50 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) memutuskan membagikan dividen final tahun buku 2023 sebesar…

BUMI Bukukan Laba Bersih US$67,6 Juta

Di kuartal pertama 2024, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membukukan laba bersih senilai US$67,6 juta atau setara Rp1,09 triliun (kurs…