PLN Beli Gas dari Proyek Jambaran Tiung Biru

 

 

NERACA

 

Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) resmi membeli gas dari proyek Jambaran Tiung Biru di Blok Cepu, Jawa Timur, dengan ditandatanganinya Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara PT Pertamina dan PT PLN. Penandatanganan PJBG tersebut disaksikan oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar yang mengapresiasi sinergi BUMN tersebut dari kesepakatan harga gas yang dicapai Pertamina dan PLN.

"Harga gasnya sudah disepakati dan itu 'fixed' 30 tahun, 7,6 dolar AS per MMBTU flat selama 30 tahun," kata Wamen ESDM Arcandra seperti dikutip Selasa (14/11). Selain penandatanganan PJBG, Wamen ESDM Arcandra juga menyaksikan penyerahan dokumen pengalihan pengelolaan lapangan Jambaran Tiung Biru ke Pertamina EP Cepu. Sebelumnya, lapangan tersebut dikelola oleh ExxonMobil.

Adapun PT Pertamina EP Cepu (PEPC) telah menggelontorkan dana investasi senilai 1,547 miliar dolar AS untuk Proyek Unitisasi Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB). Pada kesempatan sebelumnya, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi menyebutkan proyek JTB yang kapasitas produksinya mencapai 330 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) itu diproyeksikan menghasilkan penerimaan negara mencapai 3,61 miliar dolar AS atau lebih dari Rp48 triliun.

Seluruh produksi gas ini akan dipasok untuk kebutuhan dalam negeri. Adapun alokasi sebesar 100 MMSCFD diperuntukkan ke Pertamina, yang kemudian dialirkan ke PLN untuk kebutuhan listrik di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Sementara itu, sebesar 72 MMSCFD akan dipasok untuk kebutuhan industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Harga gas di kepala sumur sebesar 6,7 dolar per juta british thermal unit (MMBTU), tetap (flat) selama 30 tahun. Dengan biaya toll fee sebesar 0,9 dolar per MMBTU, harga di pembangkit listrik PLN menjadi sebesar 7,6 dolar per MMBTU.

Pertamina melalui anak perusahaan, PT Pertamina Gas (Pertagas) juga tengah menyelesaikan pembangunan pipa Gresik-Semarang sepanjang 267 km dengan nilai investasi sekitar 515,7 juta dolar AS. Dengan dukungan semua pihak, diharapkan proyek ini dapat mulai berproduksi (on stream) pada awal 2021.

 

 

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…