Keyakinan Konsumen Di Oktober Melemah - Survei BI

 

NERACA

 

Jakarta - Bank Indonesia melalui surveinya menyimpulkan tingkat keyakinan konsumen pada Oktober 2017 melemah dibandingkan September 2017, di antaranya karena menurunnya persepsi terhadap ketersediaan lapangan kerja, penghasilan, dan perkiraan keadaan ekonomi pada enam bulan mendatang. Survei Konsumen BI diumumkan di Jakarta menyebutkan indeks keyakinan konsumen pada Oktober 2017 turun 3,1 poin menjadi 120,7 dibanding September 2017.

"Ada 11 kota yang mengalami penurunan keyakinan konsumen, paling dalam penurunannya terjadi di Ambon, dan Mataram," tulis laporan BI, yang dikutip Selasa (7/11). Bank Sentral menjelaskan penurunan keyakinan konsumen karena melemahnya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, dan ekspetasi konsumen untuk enam bulan mendatang.

Terkait persepsi kondisi ekonomi saat ini (IKE), BI menemukan seluruh komponen melemah yakni, indeks ketersediaan lapangan kerja yang menurun 5,8 poin. Kemudian, indeks penghasilan konsumen juga melemah 0,1 poin pada Oktobee 2017. Penurunan penghasilan terutama terjadi pada kelompok responden dengan pengeluaran Rp1 juta-Rp3 juta per bulan.

Selain itu, menurut surve BI, pada Oktober 2017, konsumen juga banyak menahan konsumsi untuk membeli barang tahan lama seperti elektronik, furnitur dan perabotan rumah tangga. Sedangkan untuk ekspetasi konsumen pada enam bulan mendatang yakni April 2017 atau Indeks Ekspetasi Konsumen (IEK) tercatat menurun 3,4 poin. Pelemahan ekspetasi juga terjadi pada seluruh komponennya yakni indeks ketersediaan lapangan kerja, indeks ekspetasi kegiatan usaha, dan ekspetasi penghasilan.

Survei Konsumen ini dilakukan terhadap 4600 rumah tangga sebagai responden di 18 kota. Meskipun hasil survei menyebutkan IKK menurun dibanding September 2017, namun IKK yang berada pada level 120 masih berada di level optimistis.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, data-data ekonomi makro pada kuartal III-2017 mencatatkan kenaikan. Harga komoditas migas dan nonmigas masih naik. Kondisi perekonomian global juga menunjukkan data yang menggembirakan, seperti ekonomi China yang tumbuh 6,8%. Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) juga menguat menjadi 2,3%, ekonomi Singapura juga menguat jadi 4,6%.

Dari internal, inflasi sangat terkendali, hingga akhir September lalu 3,72% yoy. Realisasi belanja pemerintah kuartal ketiga mencapai 22,56%, lebih tinggi dibanding pada kuartal ketiga 2016. Nilai ekspor juga membaik, naik 24,01% yoy. Sementara impornya naik 22,86% yoy. Begitu juga dengan realisasi investasi yang naik tinggi, sebesar 13,7% yoy dan penjualan mobil naik 7,79% yoy.

Sayangnya, konsumsi masyarakat masih tumbuh pelan, hanya 4,93% yoy. Angka itu bahkan melambat dibanding kuartal ketiga 2016 yang sebesar 5,01% yoy dan dibanding kuartal kedua 2017 yang sebesar 4,95% yoy. "Ada beberapa komponen pengeluaran masyarakat yang tumbuh melambat karena pergeseran pola belanja dari non leisure ke leisure," kilah Kepala BPS Suhariyanto.

 

BERITA TERKAIT

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…