Luhut Sebut Ada Kesempatan Tingkatkan Peringkat Investasi

 

NERACA

Jakarta -  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Panjaitan menyatakan adanya peluang peningkatan peringkat layak investasi (investment grade) Indonesia oleh lembaga pemeringkat utang internasional Standard & Poor's (S&P). "Menurut saya pribadi peluang itu ada. Apakah terjadi di tahun depan awal atau akhir," kata Luhut usai mengikuti Seminar Nasional Sekolah Pimpinan Tinggi Polri Pendidikan Reguler ke-26 2017 di Jakarta, Jumat (20/10).

Sebelumnya, S&P pada akhir Mei 2017 menempatkan Indonesia sebagai negara layak investasi dengan menaikkan peringkat Indonesia pada level BBB-. Luhut menyatakan S&P berpeluang untuk menaikkan peringkat Indonesia menjadi level yang lebih tinggi dari BBB-. Dengan perolehan peringkat layak investasi tersebut, lanjut dia, dapat diartikan bahwa investasi di Indonesia aman.

Luhut juga mengatakan salah satu hal yang mendasari peluang peningkatan peringkat tersebut adalah indikator angka ekonomi yang tercatat dalam kondisi bagus. Standard & Poor's sendiri merupakan salah satu dari tiga perusahaan pemeringkat saham dan obligasi di samping Moody's dan Fitch. Dalam laporan pada Mei 2017, S&P menyatakan bahwa peningkatan peringkat utang Indonesia didukung oleh efektivitas kebijakan fiskal dalam menciptakan stabilitas perekonomian, meski terjadi ketidakpastian ekonomi global.

Fokus pemerintah terhadap penciptaan anggaran yang lebih realistis juga menjadi poin penting dalam penilaian S&P, khususnya dalam mengurangi risiko penurunan penerimaan dan menekan pelebaran defisit anggaran. Pencapaian layak investasi ini menunjukkan adanya kepercayaan yang tinggi dari dunia internasional kepada perekonomian Indonesia, sehingga mampu menurunkan biaya utang pemerintah agar lebih efisien dan memberikan ruang fiskal lebih besar.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengklaim Indonesia menduduki peringkat keempat sebagai negara dengan destinasi investasi terbaik di dunia. Nilai investasi selama tiga tahun terakhir naik 48%. Total investasi baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) pada awal pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) pada 2014, mencapai Rp463 triliun. Namun, dalam tiga tahun terakhir terus bergerak naik hingga pada tahun ini mencapai Rp678 triliun.

Sementara, update terakhir dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, realisasi investasi PMDN dan PMA kuartal II/2017 tahun 2017 menembus angka sebesar Rp170,9 triliun atau meningkat 12,7% dari periode sama 2016 sebesar Rp151,6 triliun.

Pencapaian realisasi investasi kuartal II tersebut memberikan harapan untuk dapat mencapai target realisasi investasi 2017 yang ditetapkan sebesar Rp678,8 triliun. Lebih rinci lagi, selama kuartal II/2017, realisasi PMDN sebesar Rp61,0 triliun, naik 16,9% dari Rp52,2 triliun pada periode yang sama 2016 dan PMA sebesar Rp109,9 triliun, naik 10,6% dari Rp99,4 triliun pada periode sama 2016.

Realisasi investasi beberapa tahun terakhir terus naik, Rp463,1 triliun (2014), Rp545,4 triliun (2015), Rp612,8 triliun (2016) dan ditargetkan naik jadi Rp760 triliun (2017). Sementara, terkait penyerapan tenaga kerja realisasi penyerapan tenaga kerja Indonesia (TKI) pada kuartal II 2017 mencapai 345.323 orang dengan rincian 104.255 orang pada proyek PMDN dan 241.068 orang pada proyek PMA. 

BERITA TERKAIT

Ditopang Kenaikan Kapasitas Listrik Geothermal, Pendapatan BREN di 2023 Naik 4,4%

  Ditopang Kenaikan Kapasitas Listrik Geothermal, Pendapatan BREN di 2023 Naik 4,4% NERACA Jakarta - PT Barito Renewables Tbk (BREN)…

Wujudkan Pendidikan Tinggi untuk Semua, Pemerintah Siapkan Pinjaman Lunak

    NERACA Jakarta – Pemerintah tengah mengkaji pinjaman sangat lunak untuk mahasiswa sebagai solusi pendanaan pendidikan di perguruan tinggi.…

OIKN Klaim Tak Ada Penggusuran dalam Proyek IKN

  NERACA Jakarta – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono menegaskan, tidak ada penggusuran yang dilakukan oleh OIKN kepada…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Ditopang Kenaikan Kapasitas Listrik Geothermal, Pendapatan BREN di 2023 Naik 4,4%

  Ditopang Kenaikan Kapasitas Listrik Geothermal, Pendapatan BREN di 2023 Naik 4,4% NERACA Jakarta - PT Barito Renewables Tbk (BREN)…

Wujudkan Pendidikan Tinggi untuk Semua, Pemerintah Siapkan Pinjaman Lunak

    NERACA Jakarta – Pemerintah tengah mengkaji pinjaman sangat lunak untuk mahasiswa sebagai solusi pendanaan pendidikan di perguruan tinggi.…

OIKN Klaim Tak Ada Penggusuran dalam Proyek IKN

  NERACA Jakarta – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono menegaskan, tidak ada penggusuran yang dilakukan oleh OIKN kepada…