Perluas Platform Reksadana - Pinancle Investment Rilis ETF Berbasis Syariah

NERACA

Jakarta – Penetrasi pasar reksadana yang saat ini banyak diserbu investor, PT Pinnacle Persada Investama atau Pinnacle Invesment kembali memperluas platform reksadana yang dapat diperdagangkan di pasar modal atau Exchange Traded Fund (ETF) dengan meluncurkan Smart ETF keempat yang berbasis syariah, yaitu Pinnacle Enhanched Sharia ETF (XPES). 

Peluncuran ‎Pinnacle Enhanched Sharia ETF diharapkan dapat memberikan investor pilihan atas perusahaan di Indonesia yang berbasis syariah dan berkapitalisasi besar. P‎residen Direktur dan CEO Pinnacle Invesment Guntur Putra menyatakan, XPES adalah produk ETF keempat yang perusahaan luncurkan. Tak hanya itu, XPES adalah ETF berbasis syariah pertama di Indonesia yang menerapkan strategi Smart Beta.”XPES merupakan ETF ketiga yang kami luncurkan di tahun ini. Hal ini semakin menandakan komitmen kami untuk melanjutkan 'legacy' dalam ‎menerapkan inovasi dan teknologi di dalam proses investasi untuk memastikan produk investasi kami dapat diakses oleh seluruh investor dengan transparansi penuh secara efisien," kata Guntur di Jakarta, Kamis (12/10).

Seluruh produk Smart‎ ETF, katanya, didesain secara khusus untuk mendapatkan volatilitas yang lebih rendah dan imbal hasil dengan risiko yang sudah disesuaikan lebih tinggi untuk periode jangka panjang jika dibandingkan dengan tolak ukur berdasarkan market kapitalisasi. XPES menawarkan investor keahlian dalam bidang fundamental dan kuantitatif yang mendorong kemampuan‎ perusahaan untuk terus berinovasi dan memperoleh kinerja yang lebih baik dengan kondisi volatilitas portofolio yang lebih rendah."Sebagai perusahaan investasi berbasis teknologi pertama, perusahaan kami selalu fokus untuk mengembangkan produk ETF dengan generasi terdepan. Hal ini akan memberikan kesempatan kepada investor untuk mendapatkan keuntungan kinerja investasi yang konsisten, likuid, transparan, dan terdiversifikasi sebagaimana yang ditawarkan melalui strategi ETF dengan cara yang lebihmudah dan cost-effective," ucapnya. 

Di tempat yang sama, Managing Director & Chief Investment Officer (CIO) Pinnacle Investment, Andri Yauhari menambahkan, dengan peluncuran Smart ETF yang keempat, perusahaan yakin dan percaya bahwa inovasi yang dikembangkan akan memberikan solusi dan alternatif investor syariah yang lebih baik. Dengan begitu, mereka dapat memanfaatkan keahlian global dari tim investasi perusahaan dan pengetahuan yang mendalam terhadap pasar modal syariah Indonesia.

Selain itu, lanjut Andri, XPES akan membobotkan saham di dalam portofolio dan mengoptimalkan pembobotannya empat atribut faktor yang telah teruji untuk menghasilkan alpha secara konsisten, yakni momentum, value, quality, dan volatility.‎ Sekadar informasi, hingga s‎aat ini terdapat 335 saham syariah yang tercatat pada Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Pada 30 Mei 2017, ada 20 saham syariah baru yang tercatat dan 18 saham yang keluar dari penghitungan ISSI.‎

BERITA TERKAIT

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…