Glodok Jadi Tujuan "Hunting" Barang Elektronik

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Kawasan glodok dikenal dengan penjualan barang-barang elektronik. Sejumlah kawasan glodok seperti Pasar Glodok, Glodok Plaza, Arion Plaza, LTC Glodok, Glodok Jaya, Hayam Wuruk Indah, Harco Glodok hingga Glodok Makmur menjadikan kawasan ini menjadi tujuan bagi pencari barang elektronik seperti handphone, tv, kulkas, cctv, kompresor hingga handytalky.

Promotion Manager LTC Glodok Henry Trie Asmono mengatakan masing-masing tempat mempunyai kekhususannya. Seperti Glodik City khusus untuk menjual barang yang kaitannya dengan games, Plaza Orion yang khusus untuk sound system, Hayam Wuruk Indah menjual alat-alat industri, Glodok Makmur yang khusus untuk service barang, Glodok Jaya khusus untuk alat-alat berat. Sementara untuk LTC Glodok, Henry menyampaikan bahwa LTC Glodok lengkap menjual tools.

Bahkan saat ini Agung Podomoro Land sedang mempersiapkan dan dalam tahap finalisasi pembangunan New Harco Glodok yang nantinya bakal mulai di resmikan awal tahun depan. “Jadi Glodok itu bisa dikatakan sebagai tujuan untuk barang-barang elektronik. Tak hanya barang elektronik, namun juga untuk tools hingga tempat service barang-barang elektronik,” ungkap Henry dalam perbincangannya dengan media di Jakarta, Selasa (3/10).

Terkait dengan maraknya pedagang online yang mulai menyisihkan para pedagang offline, Henry menyampaikan bahwa pedagang offline yang mempunyai toko tetap dibutuhkan oleh masyarakat. Bahkan dengan adanya pedagang online, para pedagang offline juga ikut memanfaatkannya. “Penjualan online cukup membantu tapi tidak terlalu banyak. Jika ditanya porsinya, jika penjualan offline bisa 10 unit per hari, mungkin penjualan online hanya 2 sampai 4 unit jadi cukup membantu,” katanya.

Hal itu juga dirasakan oleh salah satu pedagang di Glodok Makmur. Juwari yang menjual alat komunikasi seperti handytalky dan alat komunikasi pemancar ini mengaku pihaknya sudah memanfaatkan penjualan online. Hanya saja, Juwari tidak memfokuskan untuk menjual di situs online. “Kalau saya perhatikan, barang-barang seperti handytalky yang dijual di situs online tak menjamin barangnya bagus dan asli,” kata Juwari saat ditemui di tokonya Dinda Communication.

Sementara jika langsung dibeli di toko, kata Juwari, maka dirinya bisa menjamin bahwa barangnya merupakan barang asli. Disamping itu juga, ia juga menilai dengan maraknya penjualan online yang mana barangnya belum jelas statusnya itu membuat toko-toko offline seperti dia dan teman-teman mengalami penurunan penjualan. “Menurunnya bisa mencapai 30-40%, jadi benar-benar merusak pasar deh,” katanya.

 

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…