Hingga 31 Desember, Harga BBM Tetap

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Pemerintah memutuskan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis tertentu dan khusus penugasan tetap atau tidak berubah pada periode 1 Oktober hingga 31 Desember 2017. "Setelah mencermati kemampuan keuangan negara, situasi perekonomian, kemampuan daya beli masyarakat, kondisi ekonomi riil, dan kondisi sosial masyarakat, pemerintah memutuskan harga jual eceran jenis BBM tertentu dan khusus penugasan periode 1 Oktober hingga 31 Desember 2017, tetap atau tidak mengalami perubahan," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam rilis di Jakarta, Jumat (29/9).

Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perhitungan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak jo Permen ESDM Nomor 27 Tahun 2016, Menteri ESDM menetapkan harga jual BBM jenis tertentu dan khusus penugasan setiap tiga bulan atau lebih dari satu kali dalam tiga bulan apabila dianggap perlu. Keputusan harga BBM periode 1 Oktober-31 Desember 2017 tersebut ditetapkan melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 3448 K/12/MEM/2017 tentang Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan.

Dengan demikian, hingga 31 Desember 2017, harga BBM jenis tertentu yakni minyak tanah dan solar masing-masing diputuskan tetap Rp2.500 dan Rp5.150 per liter. Sedang, harga BBM khusus penugasan jenis premium RON 88 di wilayah luar Jawa-Bali juga tetap Rp6.450 per liter. Untuk harga BBM premium RON 88 di wilayah Jawa-Bali ditetapkan PT Pertamina (Persero) dengan berpedoman kepada kebijakan pemerintah dan mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.

Pengamat ekonomi dari Universitas Pasundan (Unpas), Acuviarta Kartabi, memprediksi, tren penguatan harga minyak mentah akan terjadi hingga akhir tahun. Namun, menurut dia, harga minyak mentah tidak akan melampaui 60 dolar AS per barel. “Naiknya tidak akan signifikan. Perkiraan akan berada pada level 59-60 dolar AS per barel dan akan kembali ke titik keseimbangan pada level 50 dolar AS per barel di akhir tahun," katanya

Tidak akan signifikannya kenaikan harga minyak mentah tersebut, menurut dia, tidak terlepas dari demand. Kondisi ekonomi Cina, India, Amerika Serikat (AS), dan Eropa dinilai Acuviarta masih belum bisa mendorong lonjakan permintaan minyak mentah. "Tren kenaikan harga minyak mentah ini hanya akan terjadi dalam jangka pendek," katanya.

Oleh karena itu, menurut dia, pemerintah Indonesia tidak perlu segera melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM). khususnya jenis solar bersubsidi dan premium. Pemerintah dinilai harus mendahulukan perbaikan daya beli masyarakat. “Pemerintah harus memprioritaskan komitmen untuk tidak mengambil kebijakan yang akan menekan daya beli masyarakat,” ujarnya.

Harga Sama 

Masyarakat di daerah terpencil sekarang bisa mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan harga yang sama dengan Jawa. Ini merupakan hasil dari program BBM Satu Harga yang sudah dijalankan sejak tahun lalu. Hingga sekarang, BBM satu harga sudah tersedia pada 24 titik dari total 15 provinsi.

Demikianlah yang dikutip berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Data tersebut menunjukkan bahwa 10 titik berada di Papua. Kemudian Nunukan, (Kalimantan Utara), Nias Selatan (Sumatera Utara), Kep Mentawai (Sumatera Barat), Jepara (Jawa Tengah), Sumenep (Jawa Timur), Sumbawa (NTB) dan Sumba Timur (NTT).

Selanjutnya Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Mahakam Hulu (Kalimantan Timur), Morotai dan Halmahera Selatan (Maluku Utara), Bengkayang (Kalimantan Barat), Kep Talaud (Wulawesi Utara) dan Seruyan (Kalimantan Tengah). Harga solar di lokasi tersebut dijual sebesar Rp 5.150 per liter dan harga premium menjadi Rp 6.450 per liter.

 

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…