Jalan Terjal Cadangan Devisa

 

Oleh: Bhima Yudhistira

Peneliti INDEF

 

Cadangan devisa per Agustus mencatat rekor tertinggi sebesar US$128,8 miliar. Sebelumnya di bulan Juli cadangan devisa mencapai US$127,7 miliar. Jika diteliti lebih dalam, kenaikan cadangan devisa masih didominasi oleh sektor finansial yakni penerbitan SBBI valas. Selain itu dipengaruhi juga oleh devisa ekspor khususnya migas akibat kenaikan harga minyak mentah Juli-Agustus.

Harga minyak mentah memang sedang berpihak ke Indonesia. Produksi minyak di AS sedang terganggu sejak adanya badai Harvey. Gangguan produksi di AS alhasil berpengaruh signifikan terhadap boom harga minyak dunia. Meskipun sifatnya masih temporer namun diprediksi harga minyak mampu tembus US$50 per barel di akhir tahun.

Namun kenaikan cadangan devisa di bulan Agustus fakta nya hanya sebesar 0,86% (mtm) lebih rendah dari bulan Juli yang tumbuh 3,74% (mtm). Problem lain dari cadangan devisa adalah secara fundamental cukup riskan menurun karena faktornya masih berasal dari penjualan utang dan ekspor komoditas mentah. Bisa dikatakan cadangan devisa 2 tahun terakhir kurang berkualitas.

Struktur cadangan devisa harus dirombak total. Industri berorientasi ekspor jadi tulang punggung penguatan devisa. Peran industri dalam global value chain terus diperbaiki. Ujungnya adalah memperkuat kebijakan hilirisasi industri. Insentif bagi industri manufaktur diperbanyak dan dibenahi proses perizinannya. Jangan sampai industri kesulitan mendapat tax allowance dan tax holiday. Paket kebijakan yang dirasa tidak berjalan perlu dihapus.

Dengan strategi peningkatan kualitas cadangan devisa, gejolak eksternal pengaruhnya tidak terlalu besar terhadap perekonomian. Hal ini urgen untuk segera dilakukan, karena tantangan eksternal semakin besar. Kenaikan Fed Rate, perubahan Balance Sheet Fed dan stance kebijakan Bank Sentral Eropa turut mempengaruhi seberapa besar modal asing masuk ke Indonesia.

Hingga akhir tahun cadangan devisa diprediksi akan meningkat terbatas seiring rencana Pemerintah untuk terus menerbitkan surat utang. Faktor yang perlu dicermati adalah potensi keluarnya investor asing (capital outflow) dari bursa saham akibat sentimen geopolitik dan aksi profit taking. Aksi jual di bursa saham terutama oleh investor asing mengalami peningkatan dari Rp 4,32 triliun di bulan Juni 2017 menjadi Rp 10,64 triliun di sepanjang bulan Juli 2017. Tekanan eksternal diprediksi membuat cadangan devisa akan berada di kisaran US$130 miliar-US$131 miliar di akhir 2017. Jalan terjal masih membayangi cadangan devisa.

BERITA TERKAIT

Tantangan APBN Usai Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

BERITA LAINNYA DI

Tantangan APBN Usai Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…