NERACA
Jakarta - Taiwan Trade Center Jakarta bersama dengan Kementerian Kesehatan Taiwan membawa 10 delegasi asal Taiwan yang masing masing mempunyai keahlian dibidang kesehatan. "Tujuan dari para delagasi ini adalah untuk melakukan pertukaran informasi serta trade mission untuk membangun platform kesehatab antara Taiwan dan Indonesia," ungkap Wakil Menteri Kesehatan Taiwan Chi Kung Ho di Jakarta, Rabu (30/8).
Ia menjelaskan Presiden Taiwan terpilih mengingikan agar Taiwan bisa ekspansi ke negara di Asia Tenggara. Makanya pemerintah Taiwan membawa 10 delegasi yang ahli dibidang kesehatan yang sebagian besar isinya adalah rumah sakit untuk mempromosikan teknologi dari Taiwan khususnya bidang kesehatan. “Banyak pasien asal Indonesia yang berobat kesana terlebih banyak juga yang pengobatannya berhasil,” jelasnya.
Soal harga, Kung Ho mengatakan berobat di Taiwan masih lebih murah dibandingkan dengan Singapura. “Berobat ke Taiwan itu bisa setengahnya dari berobat dari Singapura. Disamping itu, di Taiwan juga bisa berwisata karena punya banyak objek wisata. Kita juga bekerjasama dengan agen travel dan juga maskapai penerbangan untuk memudahkan untuk berkunjung ke Taiwan dan juga bisa berobat kesana,” tukasnya.
Setidaknya ada 10 delegasi yang isinya adalah rumah sakit di Taiwan. Pertama, Rumah sakit Hualien Tzu Chi yang memegang bank tali pusar terbesar di dunia. Kedua, Rumah sakit Chang Gung Memorial yang sebagai pemilik pusat proton pertama untuk terapi proton dan radiasi di Taiwan. Ketiga, Taipei Medical University, Taipei Medical University Hospital, Shuang Ho Hospital and Wan Fang Hospital yang memiliki rumah sakit yang tersistem lengkap di Utara Taiwan dan juga jasa diplomatis medis tourism terbaik.
Keempat, Taipei veterans general hospital yang memiliki jaringan medis yang komprehensif untuk operasi rongga dada dan pusat geriatic dan gerontologi. Kelima, rumah sakit Shing Kong Wu Ho-Su memorial yang menjadi salah satu rumah sakit terbaik untuk tim pencegahan pengobatan di Utara Taiwan. Keenam, Rumah Sakit E-Da yang mana jadi rumah sakit terbaik di Selatan Taiwan dalam pelayanan wisata kesehatan. Selanjutnya adalah Chi Mei Medical Center yang menjadi salah satu rumah sakit dengan layanan medis yang menawarkan sistem perawatan yang lengkap di selatan Taiwan.
Salah satu pasien yang mendapatkan kesempatan berobat di Taiwan yaitu Fahrul Hidayat. Ia telah berobat ke Taiwan sejak 2 tahun yang lalu. Fahrul bercerita dia menderita tumor tenggorokan dan ia mendapatkan informasi berobat ke Taiwan dan kini ia telah sembuh dari penyakit. Selain itu, ada Usin Sumbadji yang saat usia 12 tahun kena musibah yaitu jatuh dari pohon. “Setelah jatuh, tidak berasa apa-apa, namun setelah beberapa tahun kemudian baru berasa sakit. Gejala awalnya kebas dari daerah kaki sehingga kalau jalan saja sakit,” jelasnya.
Sumbajdi mengatakan bahwa berobat di Taiwan jauh lebih murah dibandingkan berobat ke Singapura. “Kalau di Singapura, berobat untuk penyakit seperti saya mencapai Rp200-300 juta untuk operasi, sementara di Taiwan hanya Rp120 juta. Dan kini saya pun jika berjalan sudah tidak mengalami sakit lagi,” pungkasnya.
NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…
NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…
NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…
NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…
NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…
NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…