Asean - Jepang Perlu Pererat Hubungan Ekonomi

 

 

NERACA

 

Jakarta - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menilai Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Jepang perlu mempererat hubungan ekonomi agar dapat menjadi pemain ekonomi utama di dunia. Hal tersebut disampaikan Bambang dalam seminar memperingati HUT ASEAN Ke-50 bertajuk "Pembangunan Masyarakat ASEAN dalam Perspektif Jepang" di Jakarta, Rabu (26/7).

"Saya berharap ASEAN dan Jepang dapat menciptakan momentum yang baik untuk bekerja sama membangun pemahaman bersama untuk masa depan yang lebih baik dan menguntungkan masyarakat di wilayah ini," ujar Bambang. Ia menuturkan, ada banyak kemungkinan wilayah kerja sama antara ASEAN dan Jepang, seperti pembangunan infrastruktur dan memperbaiki rantai nilai (value chain) untuk meningkatkan nilai produk ekspor ASEAN ke Jepang.

ASEAN dan Jepang telah menjalin hubungan ekonomi melalui perdagangan dan investasi langsung asing (foreign direct investment/FDI). Untuk ASEAN, pada 2015, Jepang merupakan mitra dagang terbesar ketiga dengan total nilai perdagangan 238 miliar dolar AS, menyusul ASEAN sendiri dan Republik Rakyat Tiongkok.

Dari sisi investasi asing langsung, Jepang juga merupakan mitra ketiga yang paling penting bagi ASEAN dengan total nilai investasi sebesar 17,5 miliar dolar AS, diikuti ASEAN sendiri dan Uni Eropa. Jepang juga berkomitmen untuk mendukung ASEAN dalam mempromosikan perdagangan dan investasi, termasuk arus barang, uang, orang dan layanan, melalui berbagai jaringan kemitraan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan baik bagi negara-negara anggota ASEAN maupun Jepang sendiri.

Bagi Indonesia, Jepang adalah mitra dagang utama. Sekitar 10 persen ekspor Indonesia pada Semester I-2016 ditujukan ke Jepang. Nilai ekspor Indonesia ke Jepang telah mencapai 18 miliar dolar AS dan nilai impor Indonesia dari Jepang adalah sebesar 13 miliar dolar AS pada 2015. Produk ekspor utama kami ke Jepang sebagian besar adalah barang mentah dan setengah jadi, seperti bahan bakar mineral (minyak dan gas), bijih besi, kayu dan nikel. Di sisi lain, produk impor Indonesia dari Jepang terutama barang manufaktur, seperti mesin, kendaraan, baja, dan peralatan listrik lainnya.

Di bidang investasi, Indonesia sebenarnya merupakan tempat terbaik bagi investor Jepang. Menurut survei The Japan Bank for International Cooperation (JBIC) setiap tahun, dalam dua tahun terakhir Indonesia berada di posisi kedua tempat yang menguntungkan bagi perusahaan Jepang untuk berinvestasi, setelah India.

Alasan utamanya, lanjut Bambang, adalah karena bertumbuhnya dan besarnya pasar Indonesia. Dalam hal ini, Thailand dan Vietnam masih berada di peringkat belakang Indonesia. Selanjutnya, Jepang juga merupakan kontributor utama investasi langsung asing dalam perekonomian ASEAN. "Hal ini menunjukkan bahwa keterkaitan ekonomi antara ASEAN dan Jepang cukup kuat. Oleh karena itu kita perlu menjaga keterkaitan yang kuat ini demi keuntungan pertumbuhan ekonomi kawasan kita," kata Bambang.

 

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…