TIFA Catatkan Pendapatan Rp 90,70 Miliar

NERACA

Jakarta – Di semester pertama tahun 2017, perusahaan pembiayaan kendaraan PT Tifa Finance Tbk (TIFA) mencatat pendapatan sebesar Rp90,70 miliar  atau naik dibandingkan pendapatan Rp86,35 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan juga menyebutkan, jumlah beban naik jadi Rp75,41 miliar dari jumlah beban Rp73,43 miliar di tahun sebelumnya dan laba sebelum pajak meningkat menjadi Rp15,28 miliar dibandingkan laba sebelum pajak Rp12,92 miliar di tahun sebelumnya. Laba tahun berjalan diraih Rp13,36 miliar naik dari laba tahun berjalan hingga Juni 2016 yang Rp12,12 miliar atau Rp12,38 per saham dari Rp11,23 per saham tahun sebelumnya.

Sementara total aset perseroan hingga 30 Juni 2017 mencapai Rp1,52 triliun naik dari total aset hingga 31 Desember 2016 yang Rp1,40 triliun. Sebelumnya, perseroan meraih fasilitas kredit dari PT Bank Ganesha Tbk senilai Rp20 miliar. Sekretaris Perusahaan TIFA, Riscky Aditya pernah bilang, fasilitas kredit akan digunakan untuk mendukung kegiatan usaha TIFA. Menurut Riscky, dengan raihan kredit tersebut akan menambah kemampuan pembiayaan perseroan nantinya.“Dengan perolehan dana ini, menambah kemampuan perseroan dalam memberikan fasilitas pembiayaan ke nasabah,”ujarnya.

Selain itu, perseroan juga pernah mendapat fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Perusahaan pembiayaan ini mendapat pinjaman sebesar Rp 50 miliar.  Pinjaman tersebut diperoleh perusahaan pada 8 November 2016. Fasilitas pinjaman tersebut terbagi menjadi dua.  Pertama, fasilitas installment loan 12 senilai Rp 20 miliar. Pinjaman ini berjangka waktu tiga tahun. Sementara fasilitas pinjaman kedua senilai Rp 30 miliar bernama installment loan 13. Tenor pinjaman tersebut juga dengan installment loan 12 sama yakni tiga tahun. "Pinjaman ini dijaminkan piutang milik perusahaan sebesar 120% dari outstanding installment loan," ujar Riscky.

Asal tahu saja, bisnis pembiayaan kendaraan oleh industri multifinance di Indonesia diprediksi masih tetap cerah di tahun 2017.  Terlebih, pemerintah telah menerbitkan regulasi baru yang memberi kekeluasaan kepada industri multifinance untuk melakukan ekspansi bisnis pembiayaan, tidak lagi sebatas di pembiayaan kendaraan dan alat berat.

I Dewa Made Susila, Director Chief Financial Officer and Transformation and Srategy Adira Finance pernah bilang, POJK No.29/POJK.05/2014 memberi peluang kepada perusahaan multifinnace untuk ekspansi ke banyak sektor pembiayaan, antara lain pembiayaan modal kerja. Dirinya menjelaskan, regulasi baru ini membuat industri multifinance tidak perlu lagi hanya bergantung pada bisnis pembiayaan kendaraan roda dua dan roda empat serta alat berat seperti selama ini terjadi.

Di 2017, faktor perkembangan ekonomi akan sangat mempengaruhi kinerja industri pembiayaan di Indonesia. Begitu juga ancaman dari eksternal seperti potensi kenaikan suku bunga pinjaman. "Tapi kami yakin, dengan terus memberikan layanan terbaik dan menjalin kerjasama dengan banyak pihak, serta melalui efisiensi dan produktivitas di setiap lini di perusahaan, kami tetap bisa menjadi pilihan terbaik masyarakat," kata I Dewa Made Susila

BERITA TERKAIT

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…