Lestarikan Budaya Lokal - JNE Ikut Ramaikan Lomba Layang-Layang Bali

Dukung melestarikan kebudayaan lokal, JNE yang memiliki kantor cabang di seluruh wilayah Indonesia kembali ikut ambil bagian untuk berpartisipasi. Kali ini JNE Denpasar menjadi bagian dalam kegiatan tahunan Lomba Layang – Layang Bali XXXIX yang dipelopori oleh Pengurus Persatuan Layang – Layang  Indonesia (PELANGI) Bali. Untuk keempat kalinya JNE Denpasar berpartisipasi dan tahun ini 2 (dua) layang-layang berukuran 8x10m berbentuk maskot JNE yaitu “Joni” diterbangkan. Bersama sekitar 1500 peserta lainnya yang 80%-nya adalah anak-anak muda, tim JNE memeriahkan acara yang digelar di pantai Padang-Galak, Denpasar-Timur pada 8-9 Juli 2017 lalu.

Alit Septiniwati, Kepala Cabang JNE Denpasar dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan, sudah seharusnya JNE Denpasar mendukung kegiatan pemerintah maupun masyarakat di Bali karena berdomisili dan berkembang bersama masyarakat di Bali. “Ini sesuai dengan semangat tagline Connecting Happiness, dimana JNE harus dapat menyampaikan kebahagiaan dan bukan hanya kepada pengirim mau pun penerima, tapi juga kepada masyarakat luas dimana pun JNE berada,”ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, JNE Denpasar sekaligus memperkenalkan pembukaan jalur sekunder pengiriman JNE dari Denpasar ke beberapa wilayah di Jawa Timur. “Dengan adanya pembukaan jalur sekunder/ darat, saat ini kami sudah dapat melayani pengiriman service YES (Yakin Esok Sampai) ke wilayah Jember,Bondowoso dan Banyuwangi”, ujar Alit.  

Lomba Layang – Layang Bali merupakan event tahunan yang digelar pada musim berangin sekitar bulan Juli-Oktober sebagai salah satu agenda wisata pulau dewata dan merupakan kegiatan daerah yang begitu diminati baik wisatawan lokal maupun mancanegara karena jumlah pesertanya selalu bertambah tiap tahun. Lomba ini juga sebagai ajang untuk melestarikan seni budaya masyarakat Bali dan aktifitas pemicu kreativitas bagi para seniman layang-layang (Undagi) untuk membuat temuan-temuan baru dalam membuat layang-layang tanpa meninggalkan pakem-pakem layangan tradisional Bali.

Dampak dari pelaksanaan lomba layang-layang ini sangat dirasakan oleh masyarakat Bali. Disamping banyak wisatawan yang datang ke Bali karena rasa penasarannya untuk dapat menyaksikan peserta bermain layang-layang dengan semangat gotong royong yang kental, kebersamaan dan kerjasama yang baik wisatawan asing yang berpartisipasi sebagai peserta (eksibisionis) dalam lomba layang-layang Bali pun juga semakin banyak jumlahnya.

 

BERITA TERKAIT

Peduli Lingkungan - SML Resmikan SVM, Penukar Sampah Botol Plastik

Wujudkan komitmen bisnis berkelanjutan dan ramah lingkungan, Sinar Mas Land (SML) melalui Living Lab Ventures (LLV) menggandeng Plasticpay, sebuah startup…

Semarak Halal bil Halal - FIFGroup Berbagi Kebahaagiaan Bersama 35 Panti Asuhan

Setelah perayaan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah, penting untuk tetap menghidupkan semangat kebaikan dan saling berbagi kepada sesama. Dalam…

Gen-Z dan Milenial Pilar Penentu Pengelolaan Hutan Lestari

Generasi muda yang masuk dalam kelompok umur Gen-Z dan Milenial dinilai memiliki kreativitas dan penuh dengan gagasan inovatif serta mampu…

BERITA LAINNYA DI CSR

Peduli Lingkungan - SML Resmikan SVM, Penukar Sampah Botol Plastik

Wujudkan komitmen bisnis berkelanjutan dan ramah lingkungan, Sinar Mas Land (SML) melalui Living Lab Ventures (LLV) menggandeng Plasticpay, sebuah startup…

Semarak Halal bil Halal - FIFGroup Berbagi Kebahaagiaan Bersama 35 Panti Asuhan

Setelah perayaan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah, penting untuk tetap menghidupkan semangat kebaikan dan saling berbagi kepada sesama. Dalam…

Gen-Z dan Milenial Pilar Penentu Pengelolaan Hutan Lestari

Generasi muda yang masuk dalam kelompok umur Gen-Z dan Milenial dinilai memiliki kreativitas dan penuh dengan gagasan inovatif serta mampu…