Gen-Z dan Milenial Pilar Penentu Pengelolaan Hutan Lestari

Generasi muda yang masuk dalam kelompok umur Gen-Z dan Milenial dinilai memiliki kreativitas dan penuh dengan gagasan inovatif serta mampu mengoptimalkan perkembangan teknologi sehingga bisa menjadi bekal untuk mendukung pengelolaan hutan lestari di masa depan.

Plt Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Agus Justianto dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyatakan, pengelolaan hutan di masa depan tidak lagi hanya mengandalkan pada pemanfaatan kayu tetapi Multi Usaha Kehutanan."Generasi muda kelompok Gen-Z dan Milenial yang kreatif, inovatif, dan mampu memanfaatkan perkembangan teknologi diharapkan bisa menjadi pilar implementasi Multi Usaha Kehutanan,"ujarnya.

Menurut dia, usaha pemanfaatan hutan dalam Multi Usaha Kehutanan membuka optimalisasi pemanfaatan berbagai komoditas hasil hutan non kayu. Komoditas berharga mahal seperti vanili, kopi, fitomarmaka, dan lain-lain bisa dikembangkan di hutan dengan pola agroforestry. Selain itu, Multi Usaha Kehutanan juga membuka peluang pemanfaatan ekowisata dan jasa lingkungan, lanjutnya, yang dapat berkembang berkat kreativitas, inovasi, dan pemanfaatan teknologi seperti media sosial sebagai sarana promosi.

Dia menyatakan, pentingnya pengelolaan hutan lestari sebagai penyangga kehidupan manusia. Selain memiliki fungsi ekonomis, hutan juga memiliki fungsi ekologis, hidrologis, dan klimatologis sehingga menjadikan peran hutan dalam persoalan pengendalian perubahan iklim semakin penting."Generasi muda kelompok Gen-Z dan milenial diharapkan bisa ikut menyuarakan pentingnya peran hutan Indonesia dalam pengendalian perubahan iklim global," katanya.

Gen-Z merupakan generasi kelahiran antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an. Sementara Milenial merupakan generasi kelahiran antara awal 1980-an hingga pertengahan 1990-an. Sementara itu Board International Forestry Students Association (IFSA) Faiha Azka Azzahira menyatakan sepakat tentang pentingnya peran hutan sebagai solusi berbagai isu yang mengemuka saat ini seperti perubahan iklim."Hutan harus dikelola secara lestari untuk kepentingan manusia dan keanekaragaman hayati," katanya.

Senada dengan itu, aktivis muda gender dan perubahan iklim Alya Sabira dari UPNVJ sekaligus duta UNICEF di COP 28 Dubai menyatakan, generasi muda harus peduli dengan isu kelestarian hutan dan perubahan iklim sejak dini karena hal itu akan menentukan nasib dunia di masa yang akan datang."Perempuan dan anak-anak adalah pihak yang rentan terhadap perubahan iklim," katanya.
Menurut dia, peran perempuan di era global penting karena mereka dapat berperan aktif langsung di tingkat tapak untuk menggerakkan kepedulian terhadap lingkungan dan membudayakan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

 

Generasi Peduli Lingkungan

Sebelumnya Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Prof. Diana Sari, S.E., M.Mgt., Ph.D pernah bilang, gen Z diketahui punya kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan. Mereka dapat dikatakan lebih punya mindset “hijau” dibandingkan generasi-generasi sebelumnya. Salah satu bentuk kepedulian tersebut, gen Z memiliki motivasi yang tinggi dalam mengonsumsi produk-produk ramah lingkungan.

Hal itu diketahui dari hasil riset yang dilakukan Prof. Diana dan tim. Temuan riset menunjukkan jika motivasi gen Z dipengaruhi oleh nilai-nilai sosial yang mereka anut, di mana konsumsi produk yang ramah lingkungan akan menghasilkan kesan baik terkait kepedulian mereka terhadap lingkungan.“Pengalaman yang positif dalam menggunakan produk ramah lingkungan akan memengaruhi konsumen menjadi setia untuk terus menggunakan produk tersebut,” ujar Prof. Diana.

Gen Z merupakan kelompok masyarakat yang lahir antara tahun 1997 sampai 2012. Generasi ini dikenal akrab dengan teknologi dan karenanya banyak mereka yang punya tingkat literasi baik. Ternyata, itu juga menumbuhkan motivasi untuk mengonsumsi produk ramah lingkungan. Dengan informasi lanjutan mengenai sejauh mana kontribusi dan manfaat suatu produk bagi keberlangsungan lingkungan, gen Z kemudian dapat mengambil keputusan untuk membeli dan mengonsumsinya.

Tingginya motivasi gen Z untuk mengonsumsi produk-produk ramah lingkungan tidak hanya baik bagi lingkungan itu sendiri. Bagi pelaku usaha, itu juga berarti gen Z menjadi pasar potensial bagi produk mereka.“Kepedulian lingkungan sangat dominan dalam mendorong gen Z untuk berperilaku ramah lingkungan. Oleh karena itu, pemasar perlu merancang isu lingkungan yang mampu menyentuh kepekaan dan mampu memberdayakan kelompok Gen Z.” jelas Prof. Diana.

Menurutnya, potensi besar dari produk ramah lingkungan tersebut akan dapat dioptimalisasi apabila diimbangi dengan pemahaman khusus terhadap setiap kelompok segmen dalam pendekatan produk ramah lingkungan. Terutama, generasi Z yang mendominasi proporsi penduduk saat ini.

BERITA TERKAIT

Program #AksiCantik Unilever dan Kemenag Jangkau 710 Ribu Santri Putri

  Program #AksiCantik Unilever dan Kemenag Jangkau 710 Ribu Santri Putri NERACA Jakarta - Unilever Indonesia melalui brand Sunsilk, Citra,…

Investigasi TV Prancis-Jerman - Danone Tak Mau Stop Kemasan Gelas Plastik di Indonesia

Sengkarutnya masalah sampah plastik di Indonesia sudah jadi sorotan media internasional. Belum lama ini, Arte (Association Relative à la Télévision…

Rayakan Hari Buku Sedunia - Perpusnas Press Luncurkan 15 Judul Buku

Dalam rangka Hari Buku Sedunia 2024, Penerbit Perpusnas Press meluncurkan 15 judul buku pada Sabtu (27/4) di Auditorium Rumah Dunia…

BERITA LAINNYA DI CSR

Program #AksiCantik Unilever dan Kemenag Jangkau 710 Ribu Santri Putri

  Program #AksiCantik Unilever dan Kemenag Jangkau 710 Ribu Santri Putri NERACA Jakarta - Unilever Indonesia melalui brand Sunsilk, Citra,…

Investigasi TV Prancis-Jerman - Danone Tak Mau Stop Kemasan Gelas Plastik di Indonesia

Sengkarutnya masalah sampah plastik di Indonesia sudah jadi sorotan media internasional. Belum lama ini, Arte (Association Relative à la Télévision…

Rayakan Hari Buku Sedunia - Perpusnas Press Luncurkan 15 Judul Buku

Dalam rangka Hari Buku Sedunia 2024, Penerbit Perpusnas Press meluncurkan 15 judul buku pada Sabtu (27/4) di Auditorium Rumah Dunia…