Danamon Jaga NPL Dibawah 3%

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) menargetkan untuk menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) di bawah 3 persen pada tahun ini. Direktur Keuangan Bank Danamon Vera Eve Liem menyebut segmen nonmikro masih mengalami pertumbuhan sekitar 4-5 persen per akhir Mei 2017. Hingga akhir tahun, NPL segmen nonmikro juga akan dijaga di sekitar 2 persen.

Vera mengatakan, tren rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) memang sudah semakin membaik. Bahkan, rasio kredit bermasalah di luar segmen mikro pada saat ini diklaim telah berada di kisaran 2 persen. “Kalau dilihat, NPL di luar mikro tampaknya akan tetap 2 persen agar tetap menjaga tingkat ekspansi kredit.” ungkap Vera, seperti dikutip, kemarin.

Hingga kuartal satu 2017, NPL gross Bank Danamon tercatat di level 3,55 persen. Kualitas kredit membaik dibanding periode sama tahun lalu dengan NPL 3,59 persen. Vera mengungkapkan, pihaknya akan terus fokus melakukan collection untuk debitur segmen mikro demi memperbaiki kualitas kredit perseroan tersebut. “Untuk mencapai itu, kami terus fokus melakukan collection pada segmen mikro. Untuk segmen lainnya, seperti komersial, usaha kecil menengah, dan segmen lain di luar mikro tidak menyumbang NPL terlalu besar,” tutup Vera.

Sebagai informasi saja, berdasarkan laporan keuangan bulan Mei 2017 kinerja bank Danamon masih mengalami penurunan. Hal ini tercermin dari penurunan kredit sebesar 4,22% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 95,74 triliun pada Mei 2016 menjadi Rp 91,43 triliun di akhir Mei 2017. Selain itu, dana pihak ketiga (DPK) Danamon tercatat sebesar Rp 98,23 triliun per 31 Mei 2017. Jumlah tersebut turun 5,68% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan rasio kredit bermasalah perbankan membaik secara perlahan. Sebelumnya, tren NPL sempat meningkat sejalan perlambatan ekonomi dan merosotnya harga komoditas. “NPL berkurang sedikit, bisa di-manage (dikelola) dengan baik," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad.

Senada dengan Muliaman, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon menuturkan, saat ini OJK memantau tidak ada lagi pemburukan pada NPL perbankan. Dengan NPL yang membaik, diharapkan pertumbuhan kredit dapat terdongkrak dan pertumbuhan kredit perbankan dapat baik hingga akhir tahun. OJK sendiri menargetkan pertumbuhan kredit perbankan mencapai kisaran 10 sampai 12 persen hingga akhir 2017. “NPL sebenarnya tidak ada lagi pemburukan, sekarang (NPL) kan 3,09 persen di bulan Mei 2017," ungkap Nelson.

BERITA TERKAIT

OJK Perkuat Pengawasan Perbankan Sejalan dengan Standar Internasional

OJK Perkuat Pengawasan Perbankan Sejalan dengan Standar Internasional  NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat pengawasan industri perbankan…

CIMB Niaga Buka Kantor Cabang Syariah di Makassar dengan Konsep Hybrid

CIMB Niaga Buka Kantor Cabang Syariah di Makassar dengan Konsep Hybrid NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB…

BRI dan Microsoft Kerjasama Dukung Inklusi Keuangan Lewat AI

BRI dan Microsoft Kerjasama Dukung Inklusi Keuangan Lewat AI NERACA Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

OJK Perkuat Pengawasan Perbankan Sejalan dengan Standar Internasional

OJK Perkuat Pengawasan Perbankan Sejalan dengan Standar Internasional  NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat pengawasan industri perbankan…

CIMB Niaga Buka Kantor Cabang Syariah di Makassar dengan Konsep Hybrid

CIMB Niaga Buka Kantor Cabang Syariah di Makassar dengan Konsep Hybrid NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB…

BRI dan Microsoft Kerjasama Dukung Inklusi Keuangan Lewat AI

BRI dan Microsoft Kerjasama Dukung Inklusi Keuangan Lewat AI NERACA Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI…