KPPU-Pemerintah Berkomitmen Putus Rantai Kenaikan Harga

KPPU-Pemerintah Berkomitmen Putus Rantai Kenaikan Harga

NERACA

Pontianak - Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) RI, Syarkawi Rauf mengatakan pihaknya bersama pemerintah berkomitmen dan serius memutus rantai faktor terjadinya kenaikan harga komoditas pangan startegis saat menjelang perayaan keagamaan.

"Setiap tahun dan sudah menjadi pola di tengah masyarakat terutama saat hari besar keagamaan harga pada naik. Baik itu karena pasokan maupun faktor distribusinya yang harus diputus rantainya," ujar dia di Pontianak, Senin (22/5).

Syarkawi menjelaskan dengan adanya upaya dan kerjasama serius dari berbagai pihak, maka saat ini dan ke depan harga keenomian dari apa yang menjadi kebutuhan masyarakat akan bisa diwujudkan."Pembentukan harga itu dilihat dari dua hal yakni antara suplai dan permintaan. Apabila permintaan tinggi namun ketersedian stok tidak dipenuhi maka harga akan naik. Kemudian jika distribusi pangan terganggu juga mempengaruhi harga di pasar," kata dia.

Saat ini pihaknya fokus pada pengawasan terhadap sebelas pangan strategis agar selain suplai terjaga namun harga masih terjangkau."Komoditas pangan strategis tersebut seperti beras, minyak goreng, bawang putih, bawang merah, gula pasir, dagin beku, telur dan sebagainya itu harus dijaga baik dari sisi suplai dan distribusinya," terang dia.

Posisi KPPU katanya dalam hal ini memastikan agar komoditas strategis di pasar tidak ada dipermainkan oleh pelaku usaha."KPPU hadir untuk memastikan tidak ada permainan harga maupun suplai pangan oleh oknum pelaku usaha. Kita tidak mau ada permainan oleh oknum karena dengan tindakan tersebut masyarakat akan dirugikan," kata dia.

Pihaknya kata dia akan terus memantau dan memonitor kondisi harga pangan di Kalbar. Pihaknya bersama mitra terkait akan menindak tegas oknum memanfaatkan situasi yang ada."Pangan strategis terus kita kawal dan perpedoman pada harga eceran tertinggi. Kalau ada yang masih bandel dengan ketentuan yang ada, saksinya berupa denda dan terberat adalah dicabut izin usahanya apabila terbukti melanggar ketentuan yang ada," kata dia. 

Stok Daging Surplus Hingga Lebaran

Lalu, Syarkawi memastikan stok daging sapi di Indonesia masih surplus untuk memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah."Antara kebutuhan dan stok dagin sapi saat ini berdasarkan data Kementerian Perdangan dan Kementerian Pertanian stok kita aman dan bahkan surplus," ujar dia.

Ia menyebutkan saat ini sapi bakalan di Indonesia mencapai 116.417 ekor. Satu ekor sapi bakalan rata-rata seberat 200 kilogram. Kemudian setelah empat bulan dilakukan pengemukan di Indonesia menjadi 500 kilogram per ekor. Sehingga total dagin sapi yang tersedia untuk dua bulan mendatang seberat 23.167 ton.

Belum lagi dagin beku yang ada saat ini sudah mencapai 12.025 ton. Sapi lokal saat ini ada sekitara 356.620 ekor atau setara daginnya seberat 62.400 ton. Stok kerbau juga ada di bulog seberat 35.326 ton. Sehingga khusus untuk sapi kita saat ini sekita 125.000 ton. Sedangkan untuk kebutuhan hanya sekitar 106 ton. Jadi ada surplus," kata dia.

Dijelaskan bahwa ketersedian stok yang ada maka tidak ada alasan selama ramadhan dan idulfitri harga dagin sapi naik atau berada di atas kewajaran."Jika ada kenaikan patut diduga ada pelaku usaha yang mengurangi stok ke rumah potog hewan. Dengan stok di rumah potong berkurang otomatis di tingkat ritel dan pasar akan berkurang sehingga harga naik. Itu menjadi perhatian kita," jelas dia.

Dikatakannya berdasarkan penglaman pada 2015 lalu, sebanyak 32 perusahan pengemukan sapi melakukan pengurangan stok ke rumah potong hewan. Dengan demikian harga di ritel dan pasar melonjak naik hingga Rp150 ribu perkilogram.

"Dengan adanya perilaku pengurangan dan tindakan penahanan stok maka kami telah menindak semua perusahan pengemukan tersebut. Untuk tahun ini juga demikian jika ada yang ingin coba - coba maka akan ditindak tegas. Apalagi pak presiden sudah tegas menyerukan agar semua pangan di masyarakat stabil baik dari stok maupun harganya," kata dia.

Ia menambahkan untuk harga sapi yang dijual dipasar bervariasi tergantung jenis daginnya. Menurutnya ada tiga variasi yakni kualitas rendah di tingkat rumah potong hewan kisaran Rp72 ribu, kualitas sedang Rp90 ribu dan kualitas baik Rp105 ribu.

"Untuk kenaikan harga sebenarnya juga ada dipengaruhi distribusi. Belum lagi permintaan tinggi sementara untuk pemotongan sapi bakalan harus ada standar internasionalnya. Semua yang terlibat harus bersertifikasi. Jika berkali lipat kebutuhan maka SDM harus ditambah atau jam kerjanya. Itu juga menjadi persoalan selain stok yang mempengaruhi harga jual," kata dia.

Saat ini harga daging sapi di Pontianak masih stabil, belum ada kenaikan. Seperti terpantau di Pasar Flamboyan Pontianak, rata - rata harga dagin sapi Rp125 ribu perkilogram. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Hadi: Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Sebatas Penegakan Hukum

NERACA Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Hadi Tjahjanto menyebut kerja satuan tugas (satgas)…

Kompolnas Ungkap Progres Baru Penanganan Kasus Firli Bahuri

NERACA Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Yusuf Warsyim mengungkap akan ada progres/kemajuan baru dalam penanganan perkara/kasus dugaan pemerasan oleh…

Kejaksaan Agung Lembaga Penegakan Hukum Paling Dipercaya

NERACA Jakarta - Hasil jajak pendapat terbaru Indikator Politik Indonesia April 2024, kembali menempatkan Kejaksaan Agung sebagai lembaga hukum paling…

BERITA LAINNYA DI Hukum Bisnis

Hadi: Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Sebatas Penegakan Hukum

NERACA Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Hadi Tjahjanto menyebut kerja satuan tugas (satgas)…

Kompolnas Ungkap Progres Baru Penanganan Kasus Firli Bahuri

NERACA Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Yusuf Warsyim mengungkap akan ada progres/kemajuan baru dalam penanganan perkara/kasus dugaan pemerasan oleh…

Kejaksaan Agung Lembaga Penegakan Hukum Paling Dipercaya

NERACA Jakarta - Hasil jajak pendapat terbaru Indikator Politik Indonesia April 2024, kembali menempatkan Kejaksaan Agung sebagai lembaga hukum paling…