Waspada Serangan Malware

Kalangan industri yang saat ini menggunakan layanan digital, supply chain, koordinasi, manajemen dan lain-lain, belakangan ini mendadak mendapat serangan virus malware jahat. Adalah Ransomware WannaCry telah menggemparkan dunia dalam hitungan detik, termasuk Indonesia tidak luput dari serangan virus tersebut. Serangan ini akan mengurangi kualitas layanan terutama industri keuangan industri digital dan berpotensi merugikan.

Industri digital saat ini memang rentan terhadap peretasan oleh malware semacam ini. Karena industri ini bersentuhan langsung dengan layanan kepada masyarakat. Kalau sampai mereka diretas, bisa berefek  sensitif terhadap jatuhnya kredibilitas perusahaan bauk BUMN maupun swasta.

Selain itu, dampaknya bisa lebih fatal, jika serangan ini menyebabkan kebocoran data dan matinya aplikasi lainnya. Baik pada layanan internet rumah ataupun mobile. Karena itulah, perusahaan harus menjaga dan melindungi celah kelemahan yang selalu ada, dengan rutin melakukan update, penggantian password secara berkala serta tambahan terhadap sistem keamanannya.

Tidak hanya itu. Sebagai regulator dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)  seharusnya mengeluarkan peringatan dini (early warning) terhadap ancaman virus ganas seperti ini.  Peringatan ini harus mereka sosialisasikan, bukan malahan menakut-nakuti masyarakat.

Sebenarnya sudah ada lembaga yang dikenal sebagai Indonesia Security Incident Response Team on Internet and Infrastructure/Coordination Center (id-SIRTII/CC), yang dibentuk Kominfo bertugas melakukan pengawasan keamanan jaringan telekomunikasi berbasis protokol internet, seharusnya mampu melakukan deteksi dini. Lembaga itu memang perlu memberikan pendampingan peningkatan keamanan serta sosialisasi terhadap potensi serangan di lalu lintas internet tersebut.

Nah, jika tidak terdeteksi secara dini oleh antivirus dan bisa menginfeksi tanpa bisa dicegah, hal inilah yang membuat seluruh dunia kalang kabut. Apalagi yang menggunakan sistim operasi Windows tanpa update patch untuk menambal celah keamanannya.

Menurut pakar siber, Wannacry ini menyasar target khusus untuk komputer-komputer Windows yang belum mengupdate celah keamanan MS 017-010. Sekalipun ada antivirus di komputer tersebut, eksploitasi celah keamanan ms 017-010 memungkinkan Wannacry mem-bypass perlindungan antivirus dan menginfeksi sistem komputer. sejauh ini, sudah ada ribuan alamat internet protocol (IP) di Indonesia yang terkena ransomware Wannacry ini. Konon dalam 24 jam terakhir IP Wannacry yang aktif 104.130. Dari total 104.118 domain yang terdeteksi, 102.769 sudah mati dan tinggal 1.349 yang aktif di seluruh dunia.

Beberapa di antara yang terkena adalah RS Dharmais, Jakarta, meski akhirnya sudah dapat teratasi, pelayanan pendaftaran pasien masih menggunakan manual di RS itu. Tinggal kalangan perbankan yang harus meningkatkan kewaspadaannya untuk menangkal masuk virus jahat tersebut. Namun pihak Kementerian BUMN menegaskan bahwa semua BUMN di negeri ini masih dalam kondisi aman.

Seperti dilansir kantor berita AFP dan BBC, serangan siber global ini terjadi pada Jumat (12/5) waktu setempat. Selain Inggris, Indonesia, sejumlah negara lain terdampak antara lain Amerika Serikat,  China, Rusia, Spanyol, Italia, Taiwan. Peneliti dari perusahaan keamanan siber Karpersky, Costin Raiu mengatakan, ada 45 ribu serangan siber di 74 negara. Malware itu mereplika dirinya sendiri dan menyebar dengan cepat.

Dalam keterangannya, ID-SIRTII juga menyebut belum ada solusi bagi komputer yang telanjur terinfeksi WannaCrypt. Sehingga cara terbaik untuk menghindarinya salah satunya adalah dengan mengikuti langkah preventif. Perusahaan atau organisasi lainnya mampu meminimalkan sambungan internet di jaringan komputernya, sebelum memastikan patch keamanan dari Microsoft sudah diinstal. Pasalnya infeksi WannaCrypt berpotensi meningkat pada hari kerja.

Karena itu, masyarakat harus terus mendapatkan edukasi terhadap potensi peretasan data. Peranan industri provider, regulator atau pemerintah harus bersama-sama terpadu melakukan sosialisasi segala bentuk kemungkinan gangguan sistem jaringan internet berikut tatacara penanggulangannya dengan cepat. Karena kalau terlambat, dapat menimbulkan kerugian secara materiil maupun non materiil terhadap pengguna, dan akhirnya perusahaan juga yang harus bertanggung jawab. 

 

BERITA TERKAIT

Wujudkan Budaya Toleransi

Pelaksanaan sidang MK sudah selesai dan Keputusan KPU telah menetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wapres 2024-2029. Masyarakat telah menjalankan gelaran…

Cegah Dampak El Nino

Ancaman El Nino di negeri belakangan ini semakin kentara, apalagi data BPS mengungkapkan sektor pertanian saat ini hanya berkontribusi sekitar…

Permendag Tak Akomodatif

  Meski aturan pembatasan jenis dan jumlah barang kiriman pekerja migran Indonesia (PMI) sudah dicabut, penumpang pesawat dari luar negeri…

BERITA LAINNYA DI Editorial

Wujudkan Budaya Toleransi

Pelaksanaan sidang MK sudah selesai dan Keputusan KPU telah menetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wapres 2024-2029. Masyarakat telah menjalankan gelaran…

Cegah Dampak El Nino

Ancaman El Nino di negeri belakangan ini semakin kentara, apalagi data BPS mengungkapkan sektor pertanian saat ini hanya berkontribusi sekitar…

Permendag Tak Akomodatif

  Meski aturan pembatasan jenis dan jumlah barang kiriman pekerja migran Indonesia (PMI) sudah dicabut, penumpang pesawat dari luar negeri…