Kesemrawutan Transportasi Ibukota

 

Oleh: Ambara Purusottama

School of Business and Economic

Universitas Prasetiya Mulya

 

Kenyataan bahwa kesemrawutan transportasi Ibukota saat ini semakin tidak terbendung. Ditambah dengan adanya pembangunan infrastruktur yang semuanya dilakukan hampir pada saat yang bersamaan. Antrian kendaraan seakan tidak berhenti, terlebih di jam-jam sibuk. Kelelahan semakin tampak di wajah masyarakat dimana kemarahan dan pelanggaran lalu lintas menjadi buntutnya. Keadaan seolah tidak kunjung ada perbaikan. Padahal keberhasilan sebuah kota atau negara yang baik dapat diukur dari keadaan transportasinya.

Masyarakat seakan tidak diberikan pilihan transportasi untuk mendukung aktivitas kesehariannya. Keadaan transportasi publik yang menyedihkan sungguh bukanlah pilihan bijak saat ini. Apalagi bagi masyarakat yang memiliki kelebihan dari sisi ekonomi. Tentunya memiliki kendaraan sendiri akan menjadi jalan keluar terbaik dari persoalan transportasi yang dihadapi. Situasi ini yang membuat kepemilikan jumlah kendaraan pribadi meroket tajam. Bagi bisnis dan industri keadaan tersebut memang menguntungkan namun tidak bagi masyarakat saat ini dan di kemudian hari.

Transportasi publik yang ada saat ini masih jauh dari kata layak untuk ukuran transportasi sebuah ibukota yang sudah bertransformasi menjadi megapolitan. Pemerintah daerah memang sudah menyiapkan Transjakarta dan KRL Commuter Line untuk mendukung aktivitas masyarakat. Namun masih banyak yang harus diperbaiki, terutama dari sisi kualitas pelayanan dan jumlahnya. Apalagi bicara mengenai transportasi publik lainnya yang menggandeng swasta sebagai operator. Keadaannya sungguh menyedihkan dan semestinya tidak lagi beroperasi.

Bisnis transportasi online yang sedang menjadi tren belakangan ini tampaknya bukanlah solusi utama bagi masyarakat ibukota. Memang dengan adanya teknologi aplikasi membuat orang semakin dimanjakan. Akan tetapi jangan dilupakan bahwa keutamaan dari transportasi adalah keselamatan. Hal ini yang selama ini justru dikesampingkan. Dengan iming-iming haga yang kompetitif dan fleksibilitas banyak membuat orang tertarik untuk menggunakan transportasi ini. Namun dengan situasi yang ada saat ini justru menimbulkan masalah baru.

Peran pemerintah terlihat sangat minim dalam menyelesaikan persoalan transportasi. Padahal transportasi menjadi nadi masyarakat yang tidak pernah berhenti. Meskipun pemerintah mengklaim telah banyak melakukan program, kanyataannya hasilnya tidak banyak terlihat. Kemacetan menjadi indikator paling mudah untuk menjustifikasi kinerjanya. Belum lagi melihat indikator lainnya yang lebih dalam seperti jumlah kecelakaan yang terjadi. Jika terus dibiarkan, kecelakaan seakan tinggal hanya menghitung waktu yang suatu saat pasti terjadi dan korban yang terus berjatuhan.

Melihat transportasi di negara-negara maju seharusnya menjadi pukulan telak bagi bangsa ini. Kita seolah hanya dibiarkan mengagumi kemajuan transportasinya tanpa dibiarkan untuk memperbaiki diri sendiri. Peran pemerintahnya terbukti sangat efektif dan berjalan dengan baik. Karena prioritas utama adalah keselamatan, pemerintah berani mengambil alih seluruh fungsi dan tanggung jawab yang ada. Tidak ketinggalan perbaikan sistem yang berorientasi pada kepentingan masyarakat. Baiknya wajah transportasi ibukota cerminan baiknya wajah transportasi negara tersebut.  

BERITA TERKAIT

Tantangan APBN Usai Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

BERITA LAINNYA DI

Tantangan APBN Usai Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…