Tingkat Profitabilitas dan Pertumbuhan

Oleh: Fauzi Aziz

Pemerhati Sosial, Ekonomi dan Industri

Mengapa kita peduli dengan rating invesment grade dan kenapa pula kita memerlukan cost doing business menjadi rendah, serta mengapa pula kita membutuhkan stabilitas politik dan keamanan serta stabilitas ekonomi, dan low cost economy dalam menjalankan kebijakan ekonomi sebuah negara?

Pertanyaan ini sangat mudah dijawab, yakni negara yang bersangkutan ingin menjadi tempat yang paling menarik untuk mengadu peruntungan dan sekaligus melakukan aksi profit taking, baik dalam jangka pendek, maupun dalam jangka menengah-panjang. Berarti negara tersebut berharap dapat menjadi tempat ladang berinvestasi dan berbisnis yang bisa mendatangkan tingkat profitabilitas secara optimal.

Berapa tingkat profitabilitas yang optimal tentu tidak ada patokannya. Yang pasti para investor dan para pebisnis mempunyai target dan harapan besar bahwa tingkat profitabilitas tersebut setelah dipotong dari berbagai kewajiban yang harus dibayar masih ada sisa keuntungan neto yang memadai dan mampu meningkatkan nilai portofolio perusahaan setiap tahun dalam status audited.

Bagi negara, ini adalah good news, dan sekaligus merupakan good  will karena berarti  akan mendapatkan paling tidak tiga benefit sekaligus, yakni kepercayaan, potensi penerimaan pajak meningkat, dan pertumbuhan ekonomi terjaga.

Dalam konsep ekonomi kawasan, ketika Asia diprediksi harus bisa mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rata 5-7% per tahun, maka negara emerging economy seperti China, India, Indonesia dan sejumlah negara ASEAN lainnya  harus membuat negerinya menjadi ladang aksi profit taking yang paling atraktif untuk investasi portofolio maupun investasi langsung.

Yang mampu memberikan ruang mencetak laba besar bagi mereka, maka negara tersebut akan menjadi pilihan pertama untuk berinvestasi dan berbisnis. Dan jika sebaliknya, maka negara tersebut akan menjadi negara pertama yang tidak akan dilirik menjadi lahan berinvestasi dan berbisnis, bahkan terhadap investasi yang sudah ada sebelumnya, bisa saja mereka akan hengkang karena tingkat profitabilitasnya tidak optimal apalagi merugi, dan akhirnya mereka pindah ke wilayah yang lebih subur untuk mencetak laba. Pasar uang dan pasar modal menjadi tidak menarik karena emitennya gagal mencetak laba yang optimal untuk memberikan yield, dan capital gain bagi para pelaku pasar.

Pandangan ini boleh jadi dini lai mempragmatiskan persoalan terkait dengan bekerjanya kegiatan dan proses ekonomi. Tapi secara realitas jika kita sempat menanyakan kepada investor dan pelaku bisnis, kita akan mendapatkan reaksi bahwa mereka mengharapkan agar bisnisnya di negeri ini atau di tempat lain tidak merugi.

Sebab itu, mereka berharap agar negara/pemerintah yang menjadi tujuan berinvestasi dan berbisnis tidak memproduksi inflasi, tidak menciptakan high cost economy, dan mampu memberikan jaminan kepastian hukum dan kepastian berusaha agar mereka mampu melaksanakan aksi profit taking pada tingkat yang optimal.

BERITA TERKAIT

Tantangan APBN Usai Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

BERITA LAINNYA DI

Tantangan APBN Usai Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…