Harga Properti Indonesia Dinilai Tak Transparan

Harga Properti Indonesia Dinilai Tak Transparan

NERACA

Jakarta - Harga properti, khususnya sektor rumah hunian di Indonesia hingga saat ini dinilai tidak transparan sehingga menyulitkan para pencari rumah idaman untuk menemukan harga referensi wajar sesuai sentimen pasar.

"Inilah salah satu penyebab terbesar frustasi para pencari rumah di Indonesia," kata Country Manager Rumah.com Wasudewan kepada pers ketika meluncurkan Rumah.com Property Index di Jakarta, sebagaimana dikutip Antara, Rabu (5/4).

Menurut Wasudewan, salah satu sumber frustasi itu karena konsumen dan para pencari rumah sering kali mendapatkan informasi sepihak tentang harga rumah dari produsen saja."Contoh ekstremnya, konsumen mendapatkan informasi bahwa harga rumah setiap Senin naik. Kalau setahun ada 48 minggu, berarti naik sekian kali. Ini 'kan justru membuat mereka frustasi," ujar dia.

Dikatakan juga bahwa hal lain membuat harga rumah yang diumumkan pengembang makin tidak transparan adalah karena para spekulan dapat menentukan harga semaunya yang tidak sesuai dengan harga pasar untuk mendapatkan keuntungan maksimal.

Hal itu berakibat, kata dia, pencari hunian mendapatkan harga yang relatif tinggi sehingga unit atau hunian menjadi banyak tak terpakai atau terbeli karena harga yang tidak terjangkau. Oleh karena itu, sebagai pemangku kepentingan sektor ini, pihaknya menghadirkan Rumah.com Property Index agar para pencari hunian lebih mudah menemukan rumah idaman dengan harga referensi wajar sesuai dengan sentimen pasar.

"Data yang kami sajikan valid karena tidak hanya bersumber dari Bank Indonesia, tetapi juga dari para pemain di industri ini, suplier, analis independen di sektor ini, dan lainnya," kata dia.

Ia mengaku setiap harinya memproses banyak data properti sehingga pihaknya dapat mengolah dan memberikan informasi mendalam kepada masyarakat Indonesia yang sedang mencari hunian."Total pengunjung kami pada www.rumah.com sekitar 3,4 juta dan mengakses 17 juta halaman per bulan dan mencakup 400.000 listing properti seluruh Indonesia," ujar dia.

Head of Marketing Rumah.com Ike Noorhayati Hamdan mengakui keberpihakan indeks tersebut adalah kepada para calon konsumen properti, bukan kepada industri. Salah satu buktinya, lanjut dia, iklan properti baru di portal tersebut hanya untuk 90 hari dan setelah itu harus ditinjau terkait dengan harga properti yang disampaikan.

"Analisis data properti dalam skala nasional dan wilayah tertentu yang akan dirilis setiap kuartal. Informasinya berguna bagi konsumen properti untuk mengambil keputusan, agen, dan developer itu sendiri untuk menentukan harga dan menganalisis tren harga properti di Indonesia," kata dia.

Ia juga menyebutkan data analisis dalam indeks itu adalah mulai kuartal pertama 2015 hingga akhir 2016. Rumah.com adalah salah satu dari portal properti di Indonesia dan merupakan bagian dari perusahaan properti daring (online) terbesar di Asia, grup PropertiGuru. Mohar

 

BERITA TERKAIT

Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN

  Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN NERACA Jakarta - PT. LG Electronics Indonesia (LG) baru saja…

SMF Komitmen Perkuat Peran dalam Pembiayaan Sektor Perumahan

NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…

BERITA LAINNYA DI Hunian

Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN

  Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN NERACA Jakarta - PT. LG Electronics Indonesia (LG) baru saja…

SMF Komitmen Perkuat Peran dalam Pembiayaan Sektor Perumahan

NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…