Sentimen Bursa Global Hambat Laju IHSG

NERACA

Jakarta – Melanjutkan pelemahan yang terjadi sejak awal perdagangan hingga sesi pertama, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu sore (22/3) akhirnya ditutup terkoreksi 9 poin (0,16%) ke 5.534,093. Indeks LQ45 menurun 0,802 poin (0,09%) ke 921,570. Indeks sama sekali tidak menyentuh zona hijau hingga sore. Posisi terendah IHSG hari ini ada di 5.486,851.

Perdagangan berjalan ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 321.267 kali dengan volume 16 miliar lembar saham senilai Rp 9,1 triliun. Sebanyak 130 saham naik, 201 turun, dan 97 saham stagnan. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Indo Kordsa (BRAM) naik Rp 1.750 ke Rp 10.550, Enseval (EPMT) naik Rp 560 ke Rp 2.810, United Tractors (UNTR) naik Rp 550 ke Rp 27.800, dan Indocement Tunggal (INTP) naik Rp 525 ke Rp 16.500. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Unilever (UNVR) turun Rp 1.075 ke Rp 42.850, Siloam International (SILO) turun Rp 525 ke Rp 13.700, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 375 ke Rp 65.425, dan Indofarma (INDF) turun Rp 150 ke Rp 3.050.

Perdagangan sesi pertama, IHSG melemah 30,066 poin (0,54%) ke level 5.513,027. Sementara Indeks LQ45 terkoreksi 6,121 poin (0,66%) ke level 916,251. Perdagangan berjalan ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 177.717 kali dengan volume 9,202 miliar lembar saham senilai Rp 3,9 triliun. Sebanyak 150 saham naik, 182 turun, dan 102 saham stagnan.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG melemah 30,36 poin atau 0,55% menjadi 5.512,72 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 7,62 poin (0,83%) menjadi 914,75 poin.”Bursa saham eksternal yang terkoreksi menghambat laju bagi IHSG," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere.

Nico Omer menambahkan bahwa sebagian investor khawatir atas rencana Presiden AS Donald Trump yang dinilai belum ada kejelasan mengenai proposal reformasi pajak dan kebijakan-kebijakan lainnya. Kendati demikian, lanjut dia, optimisme pasar dari perekonomian Indonesia dan harapan adanya perbaikan peringkat utang Indonesia dari Standard & Poor's (S&P) serta laporan laba perusahaan yang bagus dapat menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG selanjutnya. Sementara itu, analis reliance Securities Lanjar Nafi menambahkan bahwa secara teknikal, pergerakan IHSG masuk pada area jenuh beli sehingga rawan akan tekanan aksi jual. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…