Terjebak Nostalgia

 

Oleh: Ambara Purusottama

 School of Business and Economics

Universitas Prasetiya Mulya 

 

Isu kenaikan suku bunga The Fed kembali menerpa Indonesia. Saat ini dunia dibuat gelisah olehnya. Kebijakan suku bunga ini menjadi yang pertama kali bagi Donald Trump. Dengan perangai yang begitu agresif bukan tidak mungkin kebijakan AS akan mengejutkan dunia. Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) akan ditunggu masyarakat dunia dimana banyak pengamat dan investor yang memprediksi bahwa The Federal Fund Rate (FFR) pasti mengalami kenaikan. Negara berkembang saat ini sedang harap-harap cemas akan kebijakan tersebut.

Pasang surut isu kenaikan suku bunga The Fed memang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perekonomian nasional. Apalagi dengan semain terbukanya Indonesia terhadap globalisasi sehingga membuat posisi The Fed bagi Indonesia kian tidak terbantahkan. Penundaan yang bebrapa kali dilakukan pemerintah AS sebelumnya memang memberikan waktu bagi negara-negara berkembang untuk bernafas, termasuk Indonesia. Akan tetapi lain orang lain tindakan, dengan terpilihnya Presiden AS yang baru tentunya menjadi babak baru dengan sentuhan yang berbeda.

Indonesia memang patut mewaspadai isu kenaikan FFR yang akan dilakukan The Fed dalam waktu dekat. Beberapa pengamat menyatakan bahwa ada batasan kenaikan FFR situasi perekonomian Indonesia akan terbilang stabil. Namun jika kenaikan yang dilakukan cenderung radikal maka isu kenaikan ini harus diwaspadai. Kenaikan suku bunga akan membuat beberapa indikator perekonomian tertekan, antara lain nilai tukar dollar AS terhadap rupiah yang akan mengalami kenaikan. Penguatan dollar AS akan mendorong kenaikan harga di end-user sehingga dampak inflasi pun tidak terhindarkan.

Menguatnya suku bunga juga berpotensi menekan transaksi berjalan. Pada tahun lalu transaksi modal dan finansial berkontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional. Kinerja transaksi modal dan finansial nasional tergolong signifikan yang mampu mengerek Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) Indonesia dari jurang defisit menjadi surplus. Meningkatnya suku bunga berpotensi sebagian transaksi modal dan finansial akan berpindah ke negeri Paman Sam karena mampu memberikan keuntungan dan risiko yang lebih baik dibandingkan yang diberikan Indonesia.

Sepak terjang pemerintah AS saat ini menjadi sorotan dunia dengan kebijakan-kebijakan baru yang terbilang berbeda. Agresif dan radikal mungkin menjadi kata yang tepat untuk menggambarkan sikap yang diambil pemerintah AS. Kebijakan yang cenderung arogan dan egois telah ditunjukkan meskipun ditentang masyarakatnya sendiri. Oleh karenanya, bukan tidak mungkin kebijakan yang sama juga akan diberlakukan pada saat mengumumkan FFR. Jika benar, tentunya guncangan ekonomi bagi Indonesia akan menjadi lebih kuat dari sebelumnya.

Kemungkinan kenaikan suku bunga mungkin sudah tidak relevan untuk dibahas karena sudah berulang kali The Fed mengalami penundaan. Akan tetapi yang perlu diwaspadai ada tingkat kenaikan yang akan diambil dan juga frekuensi kenaikan suku bunga yang masih akan menjadi tanda tanya. Tingginya kenaikan dan frekuensi yang terlampau sering akan menimbulkan gejolak perekonomian baik global maupun nasional. Respon BI, dengan instrumen kebijakan yang dimiliki, tidaklah cukupu untuk menahan gelombang tekanan. Percepatan reformasi perekonomian secara struktural menjadi kuncinya.

BERITA TERKAIT

Tantangan APBN Usai Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

BERITA LAINNYA DI

Tantangan APBN Usai Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…