Membangun Fondasi Optimisme

 

Oleh: Ambara Purusottama

 School of Business and Economics

Universitas Prasetiya Mulya 

 

Situasi perekonomian Indonesia memang tidak berjalan sesuai rencana akan tetapi cukup baik untuk membangun optimisme ke depan. Pemerintah sulit mencapai pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan tumbuh 5,2% di tahun 2016 dimana realisasinya hanya 5,02%. Namun hal ini perlu diapresiasi ditengah gelombang ketidakpastian global yang sulit ditebak. Hal lain yang menggembirakan adalah Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang terus mengalami perbaikan dimana sepanjang tahun 2016 mencatat mengalami surplus sebesar US$12 miliar (BI, 2017).

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus mengalami perbaikan dalam dua tahun terakhir. Tahun 2015 menjadi mimpi buruk perekonomian Indonesia yang disebabkan perlambatan ekonomi global dan situasi geo-politik yang kurang bersahabat. Tercatat pertumbuhan ekonomi hanya 4,79% yang merupakan terendah dalam enam tahun terakhir (BPS, 2016). Tahun 2016 perekonomian Indonesia mampu tumbuh lebih baik meskipun belum sesuai target. Ekonomi pada tahun tersebut mampu bertumbuh 5,02% di tengah ketidakpastian global yang kian pasti.

Konsumsi dan investasi menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi di tahun 2016. Sebagai Negara berkembang, besarnya kontribusi terhadap ekonomi memang sulit terelakkan. Kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap perekonomian Indonesia mencapai lebih dari 50% dan terus bergerak stabil dalam beberapa tahun terakhir. Komponen investasi ikut menggerakkan perekonomian ditengah konsumsi pemerintah yang terhambat akibat pembiayaan yang seret. Komitmen pemerintah terhadap perbaikan iklim investasi memperlihatkan hasilnya.

Gairah optimisme juga diperlihatkan oleh NPI yang mengalami surplus cukup besar. NPI merupakan indikator kegiatan transaksi ekonomi antara Indonesia dengan Negara lain. Komponen transaksi NPI tebagi menjadi transaksi berjalan, modal, dan finansial masyarakat. Meskipun pada kuartal I tahun 2016 NPI mengalami defisit US$300 juta namun defisit tersebut mampu diredam oleh transaksi di kuartal berikutnya. Defisit NPI lebih disebabkan defisit transaksi berjalan sebagai akibat dari kinerja ekspor yang terus menerus terkoreksi. Harga komoditas yang terus merosot menjadi biang keladinya.

Kinerja NPI selepas kuartal I menunjukkan tren perbaikan. Kinerja NPI kuartal II membaik dengan surplus US$2,2 miliar yang lebih dipicu oleh transaksi modal dan finansial yang mencapai US$7,4 miliar. Kinerja NPI kuartal III juga mencatat surplus hingga US$5,7 miliar yang juga didukung oleh transaksi modal dan finansial yang meningkat menjadi US$9,4 miliar. Meskipun mengalami penurunan, kinerja NPI kuartal IV tetap mencatat hasil positif dengan surplus US$4,5 miliar yang lebih didukung menurunnya defisit transaksi berjalan selain meningkatnya transaksi modal dan finansial.

Pelajaran yang dapat diambil adalah tetap mengedepankan optimisme. Meskipun dalam situasi yang kurang menguntungkan kinerja perekonomian nasional tetap menunjukkan hasil yang positif. Situasi ini tercipta sebagai implikasi dari perbaikan yang gencar dilakukan pemerintah dengan berbagai paket kebijakan yang dikeluarkan. Secara umum paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah demi menggenjot perekonomian terbukti efektif meskipun tidak seluruhnya memenuhi ekspektasi. Paling tidak, situasi ini menjadi dasar optimisme untuk menatap ke depan.

BERITA TERKAIT

Tantangan APBN Usai Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

BERITA LAINNYA DI

Tantangan APBN Usai Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…