Impian Berebut Kursi OJK - Direksi BEI Umbar Janji Manis

NERACA

Jakarta – Minat masyarakat dan termasuk pelaku industri keuangan menduduki kursi komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) priode 2017-2022 cukup antusias. Terbukti dari jumlah pelamar yang daftar, hanya 107 orang yang lulus tahap pertama dan diantara yang lulus tersebut ada dua direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Dua direksi tersebut yaitu Direktur Utama BEI, Tito Sulistio dan Kepala Divisi Riset BEI Poltak Hotraderom dan ada juga Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat.
Samsul Hidayat mengaku sengaja melamar menjadi Dewan Komisioner OJK lantaran ingin berkontribusi lebih terhadap pasar modal Indonesia. Menurutnya industri pasar modal masih bisa didorong untuk berkontribusi pada pembangunan nasional.”Dengan kebijakan yang tepat industri pasar modal Indonesia seharusnya bisa dorong perekonomian,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Samsul juga percaya bahwa dirinya cukup berkompeten untuk menduduki kursi tersebut. Sebab dirinya meras sudah memiliki pengalaman banyak di industri pasar modal.”Kami berharap dengan pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki, bisa memberikan solusi-solusi yang tepat. Artinya kebijakan di pasar modal yang lebih tepat untuk bisa men-support tercapainya pertumbuhan ekonomi yang diharapkan pemerintah," imbuhnya.

Selain itu dirinya juga berjanji akan membawa pasar modal Indonesia bisa lebih berkompetisi di level global terutama di wilayah regional. "Artinya kita kan selama ini berkompetisi dengan teman-teman di regional dan Indonesia sebenarnya bisa lebih terdepan terutama dalam hubungan kerjasama kita dengan teman-teman di regional," tandasnya.

Sementara Direktur Utama BEI, Tito Sulistio mempunyai rencana jika lolos dan terpilih menjadi Dewan Komisioner OJK. Tito akan fokus memperkuat broker dan kemudahan melakukan initial public offering (IPO).”Fokus saja sama kemudahan akses, perkuat broker, tetap sama,"ujarnya.

Menurutnya, program itu merupakan keberlanjutan dari yang sudah dilakukannya di BEI. Jika terpilih jadi pimpinan OJK maka hal tersebut harus diteruskan.”Ini keberlangsungan, kita masuk, Bu Ida masuk. Kita enggak tahu siapa di sana, terusin saja. Buat saya sama Bu Ida, Pak Samsul keberlangsungan program yang sudah berjalan. Itu saja enggak ada yang aneh-aneh," kata Tito.

Dia menjelaskan, jika terpilih akan fokus membesarkan pasar modal Indonesia dengan membuat regulasi untuk meningkatkan jumlah emiten. Misalnya, perusahaan di luar Jakarta tidak perlu repot ke luar dari kotanya untuk IPO.”Fokusnya pasar modal, gue udah dari 1989 di pasar modal. Begini, Indonesia itu kan gede, enggak hanya perusahaan kecil, startup, bukan hanya perusahaan Jakarta dan daerah kan kita sudah mulai nih. Moga-moga nanti bisa digitalisasi, orang daftar di Medan, enggak harus ke Jakarta," tutur Tito.

Selain itu, kata Tito, pihak BEI juga tengah mengkaji untuk mengubah mekanisme perdagangan pada sesi pra-penutupan indeks harga saham gabungan (IHSG) agar hasil penghitungannya lebih transparan. (bani)

BERITA TERKAIT

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…