BPJS Ketenagakerjaan Siapkan Program GN Lingkaran - Ulang Tahun ke 30

 

 

NERACA

 

Jakarta - BPJS Ketenagakerjaan menggelar peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) BPJS Ketenagakerjaan ke-39 dengan serangkaian kegiatan. Puncaknya, tepat pada hari Senin (5/12), bertempat di Ballroom hotel Bidakara, BPJS Ketenagakerjaan menggelar resepsi HUT BPJS Ketenagakerjaan ke-39 dengan mengundang para stakeholder dan mitra kerja.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dan kerja keras dari semua pihak yang merupakan kunci penting pencapaian yang didapat BPJS Ketenagakerjaan pada tahun sebelumnya dan pelaksanaan rencana kerja pada tahun-tahun mendatang dalam menyejahterakan para pekerja di Indonesia.

“Bermula dari Perum Astek pada 1977, yang merupakan tonggak dimulainya sistem jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia, kemudian menjadi Jamsostek pada 1992, yang lalu berganti nama saat ini menjadi BPJS Ketenagakerjaan pada 2014, kami akan selalu konsisten dalam menjalankan tugas kami untuk memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada seluruh pekerja di Indonesia”, ungkap Agus, dalam keterangannya yang dikutip, kemarin.

Agus menilai kerjasama antar institusi dan pemerintah sangat penting untuk dilakukan dan juga sekaligus merupakan salah satu bentuk sumbangsih terbaik untuk negara. Pada tahun 2017 mendatang, Agus mengingatkan bahwa manajemen BPJS Ketenagakerjaan ingin bekerjasama dalam koridor Good Governance dan meminta semua pihak yang terkait agar dapat membantu melaksanakan tujuan tersebut.

Agus menambahkan, dirinya dan jajaran direksi akan terus berusaha memberikan perlindungan yang terbaik kepada seluruh pekerja. Data yang ada menunjukkan terdapat sekitar 130 juta pekerja di Indonesia yang harus dilindungi dalam program BPJS Ketenagakerjaan, dan 80 juta di antaranya merupakan pekerja informal atau Bukan Penerima Upah (BPU).

“Kami sudah melakukan beberapa kolaborasi korporasi dengan perusahaan dan perbankan untuk menyalurkan dana CSR yang dimiliki mitra kerja kami dalam bentuk kepesertaan dan perlindungan program BPJS Ketenagakerjaan kepada para pekerja BPU kategori pekerja rentan melalui GN Lingkaran,” jelas Agus.

Program GN Lingkaran (Gerakan Nasional Peduli Perlindungan Pekerja Rentan) hadir untuk memperluas cakupan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan kepada pekerja BPU di Indonesia yang merupakan pekerja rentan. Pekerja BPU dalam kategori ini adalah pekerja yang bertahan hidup hanya dengan penghasilan harian yang didapat. Mereka mungkin tidak sanggup jika penghasilan harian mereka harus disisihkan untuk mendapatkan perlindungan jaminan sosial.

“Program GN Lingkaran ini menjadi sarana untuk menjamin pekerja BPU mendapatkan perlindungan jaminan sosial untuk mengantisipasi risiko sosial ekonomi yang bisa terjadi selama beberapa bulan masa perlindungan, harapannya ke depan mereka dapat meneruskan kepesertaan mereka secara mandiri,” tambah Agus.

Program GN Lingkaran ini merupakan satu dari tujuh persembahan yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan untuk pekerja Indonesia dalam menyambut HUT ke-39 ini. Persembahan ke dua yaitu pengembangan sistem aplikasi BPJSTK Mobile dengan penambahan fitur seperti geotagging, informasi manfaat bagi non-peserta, dan penyempurnaan layanan pengaduan yang sudah ada dengan didukung interface aplikasi yang modern dan user friendly.

Persembahan ke tiga, BPJS Ketenagakerjaan bekerjasama dengan berbagai merchant untuk memberikan manfaat langsung yang bisa didapatkan sehari-hari oleh peserta BPJS Ketenagakerjaan di ritel, hotel dan lain sebagainya. Tercatat sampai saat ini sudah lebih dari 400 merchant yang bekerjasama untuk memberikan manfaat langsung kepada peserta.

Ke empat, optimalisasi pengelolaan dana melalui investasi langsung pada properti komersial Social Security Tower yang dikelola perusahaan penyertaan langsung yang bertujuan untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih optimal bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Ke lima, persembahan bagi generasi muda Indonesia yang akan mendapatkan edukasi jaminan sosial melalui media video kreatif. Bahkan ke depannya, BPJS Ketenagakerjaan mengajukan agar edukasi tentang jaminan sosial ini dapat dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan di sekolah.

Ke enam, BPJS Ketenagakerjaan akan merilis buku tentang transformasi Human Capital yang dapat digunakan sebagai pedoman bagi praktisi SDM di perusahaan-perusahaan atau badan usaha lainnya. Persembahan terakhir dari BPJS Ketenagakerjaan yaitu pengembangan program Penggerak Jaminan Sosial (PERISAI), sebuah program keagenan jaminan sosial yang melibatkan masyarakat umum melalui kelompok masyarakat, pekerja atau pengusaha agar bisa menjangkau lebih banyak orang.

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…