BPJS Ketenagakerjaan Berbagi Pengalaman Di Swiss



NERACA


Jakarta - BPJS Ketenagakerjaan mempunyai komitmen kuat untuk meningkatkan kapasitas organisasinya terutama human capital. Hal tersebut dilakukan untuk merespon lingkungan yg selalu berubah dan membutuhkan sumberdaya manusia yg kompeten dalam menjalankan aktifitasnya. Beberapa tantangan yg teridentifikasi dan menuntut respon yg cepat dan cermat antara lain coverage kepesertaan yg masih rendah, tuntutan pelayanan publik yang makin meningkat, dan teknologi digital yang membuat lingkungan industri berubah dengan cepat.

Salah satu inisiatif menyiapkan respon terhadap perubahan tersebut adalah saling berbagi pengalaman dan terus belajar, seperti yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan bersama dengan International Social Security Association (ISSA). ISSA merupakan organisasi jaminan sosial internasional yang beranggotakan 322 lembaga dari 156 Negara.

Dilaksanakan di Kantor Pusat ISSA di Geneva, Swiss pada tanggal 29 November 2016, delegasi BPJS Ketenagakerjaan dipimpin Direktur Umum dan SDM Naufal Mahfudz membahas isu-isu terkait perkembangan jaminan sosial ketenagakerjaan dan termasuk empat modul Center of Excellence ISSA Guidelines yakni tentang perluasan kepesertaan, peningkatan iuran, kualitas layanan, dan good governance.

Menurut Naufal, empat hal tersebut sangat penting sebagai landasan menuju keberhasilan melaksanakan mandat BPJS Ketenagakerjaan ke depan. Naufal mengatakan, "Saya memandang empat hal tersebut jika dilaksanakan dengan baik akan membawa kemajuan yang besar bagi BPJS ketenagakerjaan. Salah satu indikator keberhasilan jaminan sosial adalah cakupan yang tinggi, layanan yang memuaskan, pengelolaan yang baik dan mendapat kepercayaan dari publik," tambah Naufal, dalam keterangannya yang diterima, Rabu (30/11).

Delegasi yang terdiri dari para pimpinan kantor BPJS Ketenagakerjaan yang berpengalaman di lapangan, disambut langsung oleh Sekretaris Jendral ISSA Hans Hornst Konkolewsky dan langsung beraudiens dengan masing-masing Direktur teknis dari ISSA Head Office.

Delegasi BPJS Ketenagakerjaan juga menyampaikan kondisi di lapangan, dan inovasi-inovasi yang diharapkan dapat diaplikasikan ISSA pada negara lain. “Kami berharap, BPJS Ketenagakerjaan dengan pengalamannya di Indonesia dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi ISSA dalam merumuskan kebijakan tentang Jaminan Sosial, khususnya bagi negara berkembang", pungkas Naufal.

 

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…