Asing Masih Mendominasi di Pasar Modal

NERACA

Medan -Meskipun transaksi harian di pasar modal berhasil mencatatkan rekor tertinggi dunia, namun berbicara kepemilikan saham masih di dominasi investor asing."Kepemilikan asing masih menguasai saham di pasar modal Indonesia, sementara kepemilikan saham investor lokal hanya 35,6%.”kat Kepala Perwakilan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Medan, M. Pintor Nasution di Medan, pekan lalu.

Investor asing, lanjutnya, semakin gencar masuk ke pasar modal Indonesia menyusul membaiknya kondisi perekonomian di Indonesia. Pintor menjelaskan, volatilitas yang terjadi di pasar modal Indonesia dalam beberapa hari terakhir lebih disebabkan oleh sentimen eksternal. Dimana kondisi tersebut, diyakini M. Pintor tidak mencerminkan fundamental pasar modal Indonesia yang sesungguhnya sehingga asing tetap tertarik.
Pintor menyebutkan, dalam kondisi perekonomian dunia yang tengah dalam ketidakpastian, perusahaan yang tercatat di BEI masih mampu mencatatkan kenaikan kinerja yang tercermin di laporan keuangan kuartal kedua 2016. Berdasarkan data laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan tercatat melalui IDXNet, dari total 511 emiten yang sudah menyampaikan laporan keuangan kuartal kedua 2016 dan kuartal kedua 2015, sebanyak 379 emiten berhasil membukukan laba bersih.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan 5,57%dibandingkan di kuartal kedua 2015 yang masih 359 emiten. Jumlah emiten yang mencatatkan rugi bersih di pertengahan tahun 2016 juga berkurang 11,49% menjadi hanya 131 emiten dari 148 emiten di pertengahan tahun lalu.
Peningkatan signifikan juga diperoleh dari nilai laba dan rugi bersih yang dicatatkan oleh 511 emiten di kuartal kedua 2016 yang mencapai Rp213,67 triliun atau meningkat 82,39% dibandingkan Rp117,15 triliun di kuartal kedua tahun 2015. Adapun emiten sektor keuangan dan bank merupakan emiten penyumbang laba bersih terbesar dengan persentase 146,26 persen.
Disusul oleh industri dasar dan kimia 132,31%, infrastruktur, utilitas, dan transportasi 59,18%, perdagangan, jasa, dan investasi 52,13%, serta barang konsumsi 18,57%. Performa positif dari perusahaan rercatat di BEI merupakan cerminan dari perekonomian Indonesia yang masih prospektif di tengah ketidakpastian perekonomian dunia.”BEI berharap, investor lokal memanfaatkan momentum itu sehingga keuntungan tidak hanya didapat orang/investor asing," kata M. Pintor.

Selain itu, kata Pintor, dua perusahaan di Sumatera Utara (Sumut) yang bergerak di bidang manufaktur dan kelapa sawit akan segera go public atau listing di BEI.”Salah satu perusahaan itu ditargetkan listing akhir tahun ini," ungkapnya.
Dia tidak bersedia menyebutkan nama kedua perusahaan tersebut dengan dalih belum saatnya. Namun disebutkan kedua perusahaan tersebut masing-masing bergerak di bidang manufaktur dan kelapa sawit. Maka dengan akan dicatatnya saham dua perusahaan itu, jumlah emiten Sumut yang sudah melantai di bursa sebanyak delapan perusahaan setelah sebelumnya ada enam.
Enam perusahaan itu terdiri dari empat perusahaan dengan mencatatkan saham yakni Bank Mestika, Toba Pulp Lestari dan PT Pembangunan" Graha Lestari Indah (PT PGLI Tbk) serta Atmindo. Sementara dengan obligasi yakni Bank Sumut dan PT.Pelindo Dijelaskannya, pihak BEI terus gencar mensosialisasikan dan mengajak perusahaan listing di bursa karena akan menguntungkan perusahaan itu. Diungkapkannya, keuntungan "go public"antara lain bisa mendapatkan alternatif pembiayaan, tanpa harus meminjam ke bank."Harus diakui, masih terjadi kekhawatiran pengusaha "go public" dengan alasan masalah perpajakan.Padahal banyak kemudahan lainnya yang akan diterima perusahaan,"paparnya. (ant/bani)

 

BERITA TERKAIT

Astra Bagikan Dividen Tunai Rp21,01 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra International Tbk (ASII) menyetujui pembagian total dividen tunai senilai…

Kredit Maybank Indonesia Tumbuh 14,0%

PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia atau Bank) mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 14,0% di seluruh segmen yaitu segmen korporasi,…

Indosat Ooredoo Bukukan Laba Rp1,3 Triliun

NERACA Jakarta – Emiten operator telekomuniasi, PT Indosat Ooredoo Tbk. (ISAT) berhasil membukukan pertumbuhan positif kinerja keuangan di kuartal pertama…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Astra Bagikan Dividen Tunai Rp21,01 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra International Tbk (ASII) menyetujui pembagian total dividen tunai senilai…

Kredit Maybank Indonesia Tumbuh 14,0%

PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia atau Bank) mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 14,0% di seluruh segmen yaitu segmen korporasi,…

Indosat Ooredoo Bukukan Laba Rp1,3 Triliun

NERACA Jakarta – Emiten operator telekomuniasi, PT Indosat Ooredoo Tbk. (ISAT) berhasil membukukan pertumbuhan positif kinerja keuangan di kuartal pertama…