Oleh: Ambara Purusottama

Prasetiya Mulya School of Business and Economics

Terobosan program-program yang diusung pemerintah saat ini mulai menunjukkan hasil. Beberapa program tersebut sudah mulai menunjukan kilaunya meskipun tidak sedikit tantangan yang dihadapi. Program tax amnesty menjadi salah satu keberhasilan program pemerintah yang paling disoroti saat ini. Padahal pada awalnya sempat terseok-seok. Selain itu, program tol laut yang menjadi janji Presiden Jokowi pada saat kampanye pemilihan presiden juga sudah memperlihatkan hasil. Lambat laun harga-harga sudah mulai menyesuaikan.

Berakhirnya program pengampunan pajak tahap pertama menyisakan banyak cerita manis. Periode pertama program tersebut uang tebusan yang masuk kas negara sudah sesuai harapan. Data terkini atau memasuki periode kedua uang tebusan sudah mencapai Rp 97,3 triliun. Deklarasi harta secara total sudah mencapai Rp 3.800 triliun yang didominasi oleh deklarasi harta dalam negeri yang   mencapai lebih dari Rp 2.500 triliun. Keberhasilan program ini menjadi pencapaian tersediri bagi pemerintah namun tentunya apresiasi juga dialamatkan kepada pemangku kepentingan yang terlibat.

Efek domino dari program tersebut mampu membalikkan situasi. Banyak ahli dan pengamat yang pada awalnya meragukan efektivitas program ini meskipun secara konsep baik dan kuat. Program ini terbukti manjur menyihir perekonomian tanah air menjadi lebih bergeliat. Pasar merespon positif yang ditandai dengan menguatnya mata uang rupiah dan menghijaunya lantai bursa dimana sebelumnya dihinggapi ketakutan akan kenaikan suku bunga The Fed. Lebih dari itu, isu kenaikan suku bunga The Fed seakan terdilusi oleh keberhasilan program pengampunan pajak yang berjalan.

Program tol laut yang digadang-gadang Presiden Jokowi juga terbukti efektif. Program tol laut secara umum bertujuan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi antara wilayah timur dengan barat. Dengan potensi ekonomi yang dimiliki program tol laut menjadi sangat masuk akal untuk diimplementasikan. Selama beberapa dekade pembangunan bangsa ini hanya difokuskan pada wilayah barat dan sekitarnya. Situasi seperti ini menimbulkan masalah bagi perekonomian, khususnya dalam pemerataan ekonomi. Banyak masyarakat tertentu yang tidak menikmati haknya dalam kemajuan ekonomi.

Indikator klasik yang dijadikan acuan dalam pemerataan ekonomi adalah harga barang. Harga barang-barang kebutuhan pokok sangat timpang antar satu wilayah dengan wilayah lain. Permasalahan klasik ekonomi yang masih sulit untuk menemukan jalan keluar hingga kini. Pembangunan tol laut merupakan upaya untuk memperbaiki rantai pasok barang dan jasa agar dapat sampai ke masyarakat dengan lebih efektif dan efisien. Dampak program tol laut mulai terasa dimana harga-harga kebutuhan pokok pelan namun pasti mulai menyesuaikan dengan wilayah lain.

Keberhasilan program ini sebaiknya jangan hanya sebagai kesenangan sesaat. Masih banyak pekerjaan lain yang membutuhkan inisiatif pemerintah agar pembangunan ekonomi dapat memberikan manfaat bagi masyarakat banyak. Perbaikan iklim investasi dan perbaikan rantai pasok menjadi tugas berikutnya sebagai tindak lanjut dari program yang sudah berjalan. Disisi lain, hendaknya dengan keberhasilan yang dicapai masyarakat mengapresiasi kerja pemerintah. Masyarakat harus belajar tidak hanya mengkritisi namun juga mengapresiasi.