Memasuki Akhir Tahun, Pembiayaan UlaMM PNM Meningkat

NERACA

Jakarta - Bisnis pembiayaan PT Perusahaan Nasional Madani (PNM) kembali tumbuh. Hingga September 2016 penyaluran pembiayaan PNM untuk dari Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) telah mencapai Rp4 triliun atau tumbuh 20% secara year on year (yoy). Sedangkan untuk produk mikro bernama program Membina Keluarga Sejahtera (Mekaar), hingga September telah disalurkan Rp406 miliar dengan jumlah nasabah mencapai 203.000 orang.

“Perkembangan PNM makin hari makin membaik, dimana PNM dapat menyalurkan pembiayaan sesuai dengan target untuk pola ULaMM sudah hampir Rp4 triliun dan program Mekaar sudah hampir mencapai Rp406 miliar dalam waktu 5-6 bulan berjalannya program ini,” kata Direktur Bisnis Mikro I PNM, M. Lukman Rizal, seusai acara penghargaan ICSB Indonesia Presidential Award 2016 di Gedung Smesco, Kamis (29/9). Dalam kesempatan tersebut, PNM mendapatkan penghargaan ICSB Indonesia Presidential Award 2016 kategori Bussiness Practicioner.

“Kita menargetkan pada akhir tahun ini, penyaluran pembiayaan untuk ULaMM sebesar Rp4,5 triliun, sedangkan program Mekaar kurang lebih Rp800 miliar untuk penyaluran pembiayaannya, mudah-mudahan target ini bisa tercapai pada akhir tahun,” tambah dia.

Untuk kedepannya, kata Lukman, diharapkan PNM tidak hanya melakukan pembiayan perorangan saja, melainkan harus mampu membiayai yang sifatnya kelompok, seperti contoh program Mekaar yang sudah dijalankan oleh PNM. PNM telah merealisasikan pemberian pinjaman sebanyak 203.000 debitur pertanggal 20 September 2016 sejak program baru Mekaar diluncurkan.

Semula, PNM menargetkan jumlah debitur melalui program Mekaar ini yang jumlah pinjamannya lebih kecil dibandingkan dengan melalui program Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) sebanyak 230.000 debitur hingga akhir tahun ini. Namun, Kementerian BUMN menaikkan target itu menjadi 400.000 debitur. Jumlah target dana yang disalurkannya juga meningkat dari Rp400 miliar menjadi sekitar Rp800 miliar.

Selain kedua program diatas, lanjut Lukman, PNM juga mengembangkan pola pembinaan kapasitas pengembangan usaha dengan pola-pola pelatihan atau training secara reguler dan hal ini seiring dengan pola pembiayaan yang PNM lakukan.

Terkait penghargaan ICSB Indonesia Presidential Award 2016 kategori Bussiness Practicioner yang diraih PNM, Lukman mengapresiasikan atas diterimanya penghargaan ini dan hal ini berarti keberadaan PNM bermanfaat bagi masyarakat, khususnya sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).“Alhamdulillah penghargaan ini sebagai bagian pengakuan bahwa kehadiran PNM ini bermanfaat bagi UMKM, berarti program-program kami memang tepat sasaran, kemudian yang PNM lakukan bermanfaat bagi UMKM dan penghargaan ini suatu apresiasi yang baik untuk keberadaan PNM,” kata Lukman.

“Untuk kedepannya, PNM berupaya mempertahankan, bahkan meningkatkan seluruh program yang dijalankan dan hal ini bisa dilihat dengan adanya program ULaMM dan Mekaar serta berbagai macam program pelatihan yang dijalankan dengan baik oleh PNM,” tandas dia. Mohar