BEM UNISSULA Selenggarakan Diskusi Publik

BEM UNISSULA Selenggarakan Diskusi Publik

NERACA

Semarang - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang, menggelar acara diskusi publik sebagai bentuk peranan penyeleksian kemerdekaan RI. Diskusi publik ini mengambil thema  "Implementasi Nilai-Nilai Kebangsaan Guna Membentengi Generasi Muda Dari Pengaruh Terorisme"  di Ruang Sidang Biro Rektor Lantai 2 Unissula, Sabtu (27/8).

Menurut Presiden BEM Unissula Semarang M. Dias saktiawan, diskusi publik ini menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang yang berbeda., yaitu Acara yang dibuka oleh Kepala Kemahasiswaan Unissula, Yuli Prayitna, S.H., M.H. ini menghadirkan para pembicara dari Kesatuan Bangsa, Politik & Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas)  Kota Semarang yang diwakili oleh Sekreatris Kesbangpol Linmas Kota Semarang, Drs. R. Djati Prijono, M.Si, Pakar Hukum Unissula, Dr. Jawade Hafidz, S.H., M.H., dan  Ketua Majelis Tabligh Dan Da'wah Khusus Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Drs. H. Danusiri, M.Ag.

"Acara Diskusi Publik yang kami gelar kali ini berharap dapat memperluas wawasan kita semua tentang kondisi Indonesia saat ini, di mana kita harus mengambil peran yang aktif untuk membentengi negara kita dari pengaruh negatif yang bisa merusak bangsa kita terutama kepada generasI muda, " papar Muhammad Dias Saktiawan.

Wawasan kebangsaan, kata dia, merupakan modal utama mencintai bangsa dan negara dan akan selalu bersikap memberikan yang terbaik bagi bangsa ini. “Wawasan kebangsaan yang baik, akan menciptakan cinta indonesia,” pungkas dia.

Pihak BEM Unissula berharap  pada acara diskusi publik ini, bisa membekali generasi muda dari semua  materi yang disampaikan pembicara yang lebih mengedepankan wawasan kebangsaan yang cukup dan terarah sehingga apa yang dicita-citakan proklamasi akan segera terwujud di negara Indonesia ini.

Jawade Hafidz dalam paparannya mengatakan bahwa saat ini hukum kadang-kadang masih berlaku hanya untuk kalangan masyarakat kebawah sementara untuk kalangan elit atau menegah keatas hukum sulit berlaku. "Masih ada pilah-memilah dalam penegakan hukum di kita ini, dan sebaiknya hal ini harus segera diakhiri dengan semangat reformasi yang baik," tutur Jawade Hafidz  Dekan Fakultas Hukum Unissula.

Ia mengatakan bahwa perang urat syaraf yang  oleh kekuatan neo-kolonialis dan neo-imperialis juga harus ditangani secara konfrehensif oleh pemerintah. "Jangan sampai ada stigma bahwa Islam identik dengan teroris. Kita tahu bahwa teroris tidak ada kaitannya dengan agama apapun. mereka memiliki identitas ideologi yang tidak hanya berbenturan dengan aspek hukum negara tapi juga dengan seluruh norma yang ada di semua agama yang ada," terang Jawade Hafidz.

Jawade mengatakan,  saatnya generasi muda Indonesia meningkatkan terus kewaspadaan terhadap ajaran-ajaran yang menyimpang, melakukan penelusuran sejarah yang benar, memperbanyak kegiatan positif untuk mengisi alam kemerdekaan. “Jangan sampai ruh dan pikiran generasi muda hanya diisi oleh cita-cita yang semu, sehingga lalai dalam mewaspadai setiap hal yang dapat membayakan bangsa dan negara kita kedepannya. " tegas Jawade Hafidz.

Sementara H. Danusiri M.Ag, menuturkan bahwa sesungguhnya apa yang menjadi sila-sila dalam Pancasila itu secara substansial sudah sejalan dengan ajaran dan isi ajaran agama Islam. Tidak pula menyalahi dengan ajaran agama-agama yang resmi diakui di negara Indonesia.“Terorisme banyak pola dan klasifikasinya bila dilihat dari pendekatan filsafat, dan berbeda pula cara-cara penanganannya," imbuhnya.

Djati Prijono menuturkan bahwa di sekitar lingkungan kita ini banyak masalah yang muncul termasuk masalah terorisme dan radikalisme, yang jika dianalisis secara mendalam bahwa diantara solusi terhadap masalah-masalah tersebut adalah dengan menggelorakan kembali nilai-nilai kearifan lokal (Local Genius) yang dikemas dalam konteks kekinian.

Kasat Binmas Polrestabes Semarang, AKBP Restiana Pasaribu, S.H. mewakili Kapolresta Semarang menyampaikan bahwa pihaknya mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat terutama generasi mudanya untuk berpartisipasi aktif dalam mendeteksi secara dini berbagai faham dan aliran yang dapat merusak nilai-nilai kebangsaan."Kapolrestabes sangat mengapresiasi positif terselenggaranya acara Diskusi Publik yang digagas BEM Unissula ini,” singkat Restiana Pasaribu. Ron

 

 

BERITA TERKAIT

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…