LPSK Gerakkan Instansi Perlindungan Saksi Korban se-ASEAN

LPSK Gerakkan Instansi Perlindungan Saksi Korban se-ASEAN 

NERACA

Jakarta - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) berupaya menggerakkan pembentukan jaringan instansi perlindungan saksi dan korban se-Asia Tenggara (ASEAN)."Upaya ini sangat penting mengingat saat ini banyak kejahatan yang skalanya multinasional," kata Ketua LPSK Abdul Haris Semendawai melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (25/7).

Semendawai menuturkan pembentukan jaringan "LPSK" se-ASEAN itu tertuang melalui pertemuan "The Second Annual Meeting ASEAN Network for Witness and Victim Protection Institution".

Pertemuan tingkat regional itu, menurut Semendawai, sangat diperlukan guna melindungi saksi dan korban kejahatan antarnegara di kawasan ASEAN. Semendawai mencontohkan saksi dan korban yang membutuhkan keberadaan instansi perlindungan saksi dan korban yakni terkait kasus tindak pidana lintas negara seperti perdagangan orang dan narkotika.

Misalkan kasus perdagangan manusia yang mendera anak buah kapal (ABK) asal Myanmar di Benjina Maluku pada 2015. Saat itu, Semendawai menuturkan LPSK mendatangi saksi dan korban asal Myanmar guna mendalami tindak pidana itu di Pengadilan Negeri Tual Maluku.

"Upaya mendatangkan saksi korban itu lebih mudah jika sudah terbentuk jaringan perlindungan sak dan korban antarnegara," ujar Semendawai.

Semendawai mengungkapkan sejumlah kasus kejahatan antarnegara membutuhkan perlindungan dari instansi berwenang.

Pertemuan The Second Annual Meeting ASEAN Network for Witness and Victim Protection Institution merupakan tindak lanjut nyata dari Rencana Aksi ASEAN melawan tindak pidana lintas negara dan terorganisir yang disusun di Yangon, Myanmar pada 1998.

LPSK telah merintis jaringan perlindungan saksi dan korban saat Annual Meeting I di Bali pada 2012. Selanjutnya, pembentukan jaringan perlindungan saksi dan korban diperkuat pada Annual Meeting selanjutnya di Yogyakarta pada 2015.

Annual Meeting berikutnya digelar di Semarang Jawa Tengah pada 2016 dengan semangat komitmen untuk memperkuat jaringan perlindungan saksi dan korban.

Semendawai menambahkan program memperkuat jaringan perlindungan saksi dan korban dengan memberikan pelatihan penanganan saksi dan korban kepada institusi perlindungan saksi dan korban negara di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya.

Salah satu program pelatihan yakni Tuttor of Tuttor (ToT) Viktomologi untuk penanganan perlindungan saksi dan korban yang diselenggarakan bersamaan Annual Meeting tersebut di Jakarta Center of Law Enforcement Cooperation (JCLEC) Semarang pad 25-26 Juli 2016.

Pelatihan penanganan perlindungan saksi dan korban yang diikuti perwakilan LPSK negara ASEAN plus Papua Nugini tersebut fokus pada penanganan saksi dan korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan terorisme yang marak di kawasan Asia Tenggara.

Pelatihan di Semarang itu menghadirkan instruktur dari Mabes Polri, LPSK dan UI, serta Australia Police (AP). Usai Annual Meeting, para peserta pelatihan mengikuti "Training Viktomologi" mulai 25-30 Juli 2016 yang digelar Kementerian Luar Negeri RI dan JCLEC. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Kesenjangan Teknologi di Masyarakat Perlu Diminimalkan

NERACA Jakarta - Anggota DPR Dyah Roro Esti mengatakan, pemerintah bersama pihak-pihak terkait lainnya termasuk Bank Dunia perlu meminimalkan kesenjangan…

Indonesia Potensial dalam Pengembangan Ekonomi Digital

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan…

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…

BERITA LAINNYA DI

Kesenjangan Teknologi di Masyarakat Perlu Diminimalkan

NERACA Jakarta - Anggota DPR Dyah Roro Esti mengatakan, pemerintah bersama pihak-pihak terkait lainnya termasuk Bank Dunia perlu meminimalkan kesenjangan…

Indonesia Potensial dalam Pengembangan Ekonomi Digital

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan…

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…