Koservasi Energi, ESDM Luncurkan "Gerakan Potong 10%"

 

 

NERACA

 

Jakarta - Pemerintah, melalui Kementerian ESDM meluncurkan "Gerakan Potong 10 Persen" sebagai aksi bersama mendorong konservasi energi. Upaya konservasi energi mulai digalakkan lantaran merupakan sumber energi ke lima yang punya manfaat besar setelah minyak bumi, batubara, gas bumi dan energi terbarukan. "Dengan melakukan beberapa hal praktis, masyarakat bisa menghemat konsumsi listriknya 10 persen," kata Menteri ESDM Sudirman Said dalam peluncuran kampanye tersebut di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Rabu (27/4).

Kampanye Gerakan Potong 10 Persen dilakukan dengan perubahan perilaku hemat energi berupa mematikan lampu saat tidak digunakan, mencabut saklar jika tidak digunakan serta menaikkan suhu pendingin ruangan menjadi 25 derajat celcius. Jika ketiga hal itu dilakukan selama satu jam setiap hari, lanjut Sudirman, sama halnya dengan memberikan akses listrik kepada satu rumah tangga di daerah terpencil. "Kalau tiga hal ini dilakukan secara masif, dan bisa membiasakannya, menurut hitung-hitungan, kita sudah bisa menghemat 10 persen," katanya.

Mantan Dirut PT Pindad (Persero) itu, ada sejumlah manfaat yang didapat dari kampanye "Gerakan Potong 10 Persen", diantaranya potensi penghematan listrik pada sektor rumah tangga, industri dan bisnis yang totalnya 187.175 giga watt hour (GWh).

Kelompok rumah tangga, industri dan bisnis, disebutnya merupakan kelompok yang paling besar mengkonsumsi energi sebesar 70 persen. "Dengan 'dipotong 10 persen', ada dampak yang cukup menendang. Hitung-hitungannya, pada 2014, konsumsi terjual 199.496 GWh. Dengan dipotong 10 persen, penggunaan listrik oleh tiga kelompok utama ini menghemat 18.718 GWh atau setara menghemat pembangunan 3,5 GW PLTU baru," katanya.

Sudirman menuturkan, kampanye hemat energi itu akan dilakukan secara masif melalui pencanangan pada 15 Mei mendatang saat digelarnya Hari Bebas Kendaraan Bermotor di sekitar kawasan MH Thamrin, Jakarta.

Dalam kampanye tersebut, Sudirman akan melakukan jalan santai serta mengkampanyekan gerakan hemat energi seperti mematikan lampu saat keluar ruangan, mematikan televisi saat tidak digunakan, cetak kerta bolak balik, mematikan perangkat elektronik saat tidak digunakan, menutup kulkas dengan rapat serta mematikan pendingin ruangan saat ruangan tak digunakan.

Hemat Devisa

Pemerintah menyatakan, penghematan devisa yang diperoleh dari mandatori biodiesel 20% (B20) pada kuartal pertama tahun ini mencapai Rp 2,85 triliun. Tahun ini, penghematan devisa dari mandatori ini ditargetkan mencapai US$ 2 miliar atau Rp 26,36 triliun.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana, mengatakan, tahun ini, penyaluran unsur nabati (fatty acid methyl eter/FAME) biodiesel ditargetkan mencapai 6,48 juta kiloliter (KL). Sampai Maret lalu, lanjut dia, untuk dalam negeri, realisasi penyalurannya sebesar 710.103 KL untuk biodiesel bersubsidi maupun nonsubsidi. "Kalau dikonversikan dengan MOPS, maka setara menghemat devisa Rp 2,85 triliun," ujar Rida Mulyana.

Sementara itu, Direktur Bioenergi, Sudjoko Harsono Adi, menuturkan, jika dibandingkan kuartal pertama tahun lalu, realisasi penyaluran sampai Maret 2016 ini naik signifikan. Pada kuartal pertama tahun lalu, lanjutnya, lantaran terkendala adanya penghilangan subsidi biodiesel, penyaluran FAME hanya mencapai 200.000 KL. "Untuk tahun ini, bisa naik sampai empat kali lipat karena ada dana subsidi dari BPDPKS (Badan Penyaluran Dana Perkebunan Kelapa Sawit)," tambahnya.

 

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…