Pemda NTB Siap Beli Saham Newmont

NERACA

Jakarta--- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menegaskan sangat siap untuk membeli sisa saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara (NTT) yang tinggal 7%. Apalagi Pimpinan DPR telah mengirim surat kepada Menteri ESDM agar segera menyurati pemerintah provinsi NTB untuk mempersiapkan pembelian saham 7% seuai ketentuan perundangan yang berlaku.

 

Penegasan tersebut dikemukakan Gubernur ANTB, TGH M Zainul Majdi saat dihubungi wartawan, Selasa (1/11), menyusul keluarnya hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyatakan ada pelanggaran dalam pembelian sisa saham itu dengan menggunakan dana Pusat Investasi Pemerintah (PIP) dan juga surat yang dikirim Wakil Ketua DPR bidang Kesra Pramono Anung dan juga surat Wakil Ketua DPR bidang anggaran Anis Matta kepada Menteri ESDM dan juga Menkeu agar daerah mempersiapkan diri untuk membeli sisa divestasi saham tersebut.

 

Dalam surat Pramono Anung tanggal 28 Oktober 2011 yang ditujukan kepada Menteri Keuangan dan juga mneteri ESDM dijelaskan soal hasil audit BPK dan juga penjabaran keputusan rapat Komisi VII DPR bidang energi 1 januari 2011 dan Keputusan RapatGabungan Komisi VII dan XI DPR yang sampai saat ini tidak berubah yakni menyerahkan pada Daerah (NTB) untuk membeli sisa divestasi saham.

 

Zainul Majdi lebih lanjut mengatakan, pihaknya tengah mempersiapkan langkah-langkah yang terbuka dan transparan, mislanya dalam bentuk beauty contest terhadap mitra-mitra daerah yang berminat. “Kita sedang mempersiapkan proses beauty contes bagi mitra daerah yang mau bekerjasama,”tambahnya.

 

Oleh karena itu, kata Zainul Majdi, persiapan ini juga sambil menunggu surat arahan untuk itu dari Menteri  ESDM sebagaimana disarankan pimpinan DPR. “Kita tentukan prasyarat pada pihak yang ingin  bermitra dengan daerah dengan skema 75 : 25 yakni 75% mitra dan 25%  daerah. Skema ini sama dengan  mitra sebelumnya  yaitu PT Multi Daerah Bersaing, (Bakrie Group). Kalau persentase daerah lebih tinggi lagi, kami senang,” ungkap Zainul Majdi.

 

Jangan Buat Preseden Buruk

 

Menurut Gubernur Zainul Majdi, keluarnya hasil audit BPK yang kemudian disampaikanke DPR 21 Oktober lalu melegakan. Pasalnya, perjuangan untuk membeli sisa divestasi saham Newmont ini mendapatkan legitimasi yang makin kuat. “BPK itu supreme auditor. Apa yang diputuskan harus menjadi pedoman dan bukan diabaikan, baik oleh Menkeu maupun pihak terkait. Jika tidak dilaksanakan menjadi preseden buruk dalam kehidupan bernegara saat ini,” tegasnya.

 

Sebaliknya, pembelian sisa saham oleh pemerintah Pusat melalui PIP yang dinilai melanggar aturan perundangan dan harus mendapat persetujuan DPR, sebagaimana ditekankan juga dalam surat Wakil ketua DPR Anis Matta, harus ditaati oleh semua intitusi yang terkait, baik PIP, Kemenkeu, Kemneterian ESDM dan sebagainya. **cahyo

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…