Ekonomi Diprediksi Membaik Di Semester II

 

 

NERACA

 

Semarang - Ekonom dari Unika Soegijapranata Semarang, Jawa Tengah, Shandy Jannifer Matitaputty memprediksi kondisi ekonomi nasional akan membaik pada semester dua 2016. "Paling tidak awal semester dua tahun ini prediksi saya kondisi ekonomi nasional termasuk salah satunya Jawa Tengah akan membaik," katanya di Semarang, Rabu (10/2).

Menurut dia, salah satu perbaikan kondisi ekonomi tersebut akan terlihat dari menguatnya mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Meski demikian, pihaknya pesimistis level mata uang rupiah akan kembali ke level semula yaitu di kisaran Rp11 ribu-12 ribu/dolar AS. Menurut dia, menguatnya rupiah tetap berada di level Rp13 ribuan/dolar AS.

Shandy mengatakan penguatan tersebut seiring dengan proyek-proyek infrastruktur yang gencar dilakukan oleh pemerintah sehingga berdampak pada tertariknya investor asing untuk masuk ke Indonesia. "Respon dari investor yang cukup baik, terbukti banyak pengusaha dari luar negeri yang tertarik dengan Indonesia," katanya.

Sementara itu, terkait dengan wacana mata uang bersama ASEAN untuk mengantisipasi fluktuasi nilai mata uang tersebut Shandy mengatakan langkah tersebut tidak perlu dilakukan. "Selama sebuah negara optimistis dengan kekuatan mata uang mereka tidak perlu ada mata uang bersama ASEAN," katanya.

Oleh karena itu, ia berharap pemerintah terus memperkuat kondisi ekonomi di dalam negeri termasuk faktor penunjangnya. "Sejauh ini kinerja Pemerintah juga baik sehingga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah meningkat belakangan ini. Kondisi seperti ini harus dipertahankan," katanya.

Hal serupa juga sempat dikatakan oleh Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara. Ia memandang semester II-2016 merupakan awal mula kondisi ekonomi untuk melaju lebih baik lagi. "Kalau saya diminta prediksi mungkin di semester kedua baru ada perbaikan. Di semester kedua kita akan lihat stabilisasi," kata Mirza.

Hal itu bisa dilihat dari adanya kepastian dari perbaikan ekonomi Amerika Serikat dan Tiongkok. AS diprediksi akan menaikkan suku bunga pertamanya (first rate) dalam normalisasi pada akhir tahun ini. Kenaikan Fed rate diperkirakan akan berlangsung secara gradual, artinya untuk second rate, third rate, dan selanjutnya akan dilakukan secara bertahap. Namun yang terpenting, sudah ada kepastian dari kenaikan tersebut.

Sedangkan Tiongkok, ekonominya diprediksi membaik tahun depan. Meskipun, di semester pertama dinilai masih akan ada tekanan yang tentunya mempengaruhi ekspor Indonesia ke negeri tirai bambu itu. Namun, di semester berikutnya ekonomi Tiongkok akan mengalami perbaikan.

Dengan melihat kepastian di dua negara ekonomi terbesar dunia itu, maka BI berani membuat proyeksi pertumbuhan tahun depan pada angka 5,2-5,6 persen. Meski memang diakui Mirza untuk menuju pada batas atas akan memerlukan banyak usaha, di karenakan saat ini saja pertumbuhan ekonomi nasional hanya di angka 4,7 persen.

Selain karena faktor global, adanya pendorong dari domestik juga mendorong ekonomi nasional ke depan. Adanya paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah diharapkan membantu merestrukturisasi ekonomi Indonesia agar lebih baik.

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…