MNC Gelar Ajang Penghargaan Industri Periklanan - Optimalkan Belanja Iklan

 

 

 

NERACA

 

Jakarta – Tren belanja iklan televisi diprediksi meningkat tahun 2016. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) optimis televisi masih menjadi pasar utama belanja iklan setahun kedepan. Pemilik 4 stasiun televisi nasional di bawah bendera MNC Media ini bahkan menggelar Brights Award 2016 sebagai apresiasi terhadap kreator iklan komersil televisi. Diyakini Brights Award mampu mendongkrak potensi belanja iklan agar semakin meningkat.

“Televisi masih menjadi primadona untuk belanja iklan karena begitu cepat diterima masyarakat. Visual masih menjadi kekuatan utama yang menghibur. Media televisi saya kira kedepan masih akan tetap dominan,” kata Direktur MNCN Kanti Mirdiati Imansyah dalam press conference Brights Award di Gedung GlobalTV, Jakarta, akhir pekan kemarin.

Menggarap potensi belanja iklan, menurut Kanti, MNCN secara konsisten akan menggelar Brights Award sebagai stimulus kepada industri periklanan. Selama ini industri pertelevisian nasional belum pernah secara khusus menggelar ajang apresiasi kepada industri kreatif terutama advertising. Padahal menurut Kanti, medium belanja iklan praktis selalu didominasi televisi.

“Ini adalah pertama kalinya, bukan hanya di MNC bahkan di semua televisi belum pernah ada. Kami optimis MNC Brights Award ini akan lebih membuka wacana bagi dunia periklanan,” ujarnya. Kanti meyakini, memasuki tahun 2016, MNCN masih akan mendominasi belanja iklan untuk medium televisi. Mengutip laporan riset Mandiri Sekuritas, per Januari 2016 audience share MNCN naik menjadi 37,1 persen dibandingkan Desember 2015 yang sebesar 36,7 persen.

Menguatkan hal tersebut Roy Morgan Research memprediksi belanja iklan secara nasional akan meningkat di atas 10 persen di tahun 2016 dibanding tahun sebelumnya. Client Service Director Roy Morgan Research Ningsih Sumitro mengatakan televisi masih akan dominan, diikuti oleh media online, kemudian media cetak dan radio.

“Saya kira trennya masih akan meningkat, otomatis karena rate card pasti akan terus naik. Karena kompetisi semakin kencang maka orang akan semakin pintar untuk spending,” kata Ningsih.

Stimulus Market 

Kanti mengatakan melalui program semacam Brights Award akan sarana tolok ukur kepada pengiklan dan produsen untuk melihat akseptabilitas pesan komunikasi produknya kepada pemirsa televisi. Diharapkan apresiasi kepada iklan yang dianggap efektif bisa menjadi stimulus industri periklanan secara nasional.

 Untuk program tersebut, Kanti mengatakan MNCN menggandeng Roy Morgan Research untuk melakukan survei awal sebelum hasilnya kemudian dipilih melalui sistem voting oleh pemirsa televisi. Ajang penghargaan tersebut rencananya akan disiarkan di RCTI dan GlobalTV pada Maret mendatang.

 

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…