Meraih Manfaat Pasar Tunggal

Oleh Fauzi Aziz

Pemerhati Industri dan Perdagangan

 

Globalisasi, demokratisasi, dan digitalisasi telah banyak menyebabkan terjadi perubahan perilaku dalam dunia industri dan bisnis. Perubahan ini membawa konsekuensi sendiri bagi para industriawan dan para pebisnis sambil berpikir memutar otak tentang apa yang harus dilakukan.

Bila telah menemukan jawaban tentang apa yang harus dilakukan, maka akan muncul pertanyaan berikutnya, yakni bagaimana cara melakukannya? Ini berarti bahwa kegiatan industri dan bisnis harus selalu memikirkan strategi apa yang diperkirakan akan dapat membantu perusahaan menggapai satu kinerja yang baik ketika ikut hadir di tengah pasar yang telah terintegrasi menjadi pasar tunggal di dunia.

Di pasar tunggal semua barang dan jasa tersedia dengan cukup beragam yang dapat dipesan dan diakses setiap saat karena dimudahkan oleh sistem internet di era digitalisasi. Pasar yang terintegrasi menjadi pasar tunggal bagi kepentingan sebuah negara bangsa adalah bukan soal pilihan, tetapi memang harus memutuskan untuk ikut bergabung agar negaranya tidak gigit jari, dan tidak memperoleh manfaat apa-apa di pasar tunggal.

Membangun jejaring dan konektifitas adalah pekerjaan besar yang harus di kerjakan supaya sistem industri dan bisnis di negerinya bisa ikut bergabung, bersinergi, berkompetisi, beraliansi, dengan perusahaan lain yang juga tengah mengais peruntungan di pasar tunggal yang glamour, kadang bersahabat dan kadangkala bisa menjadi ancaman akibat konjungtur ekonomi dan politik.

Dengan demikian berarti bahwa di pasar tunggal suasananya bisa panas-dingin, penuh peluang, tantangan, ancaman maupun hambatan, dan ketidakpastian. Di pasar tunggal orang dapat membeli barang buatan jepang dimana mana. Begitu pula membeli barang dan jasa asal Indonesia bisa dilakukan di AS atau di Eropa, dan di tempat lain di dunia.

Modal, teknologi, inovasi dan jejaring menjadi penting karena pasar tunggal sangat dinamis, meskipun adakalanya lesu. Hadir di pasar tunggal tidak harus berebut dan berusaha untuk menjadi nomor 1 atau nomor 2 atau nomor 3. Nomor urut 500-pun tidak mengapa karena yang penting jika mendapatkan order, segera dapat dilayani pada kesempatan pertama, dan transaksinya bisa segera dilakukan yang pembayarannya dapat diselesaikan melalui e-banking secara internasional.

Karena itu para industriawan dan pebisnis selalu memilih lokasi yang strategis untuk berinvestasi sebagai pusat produksi dan pusat distribusinya yang paling efisien, dan memiliki jaringan internet yang besar daya jelajahnya dan infrastruktur yang berkualitas.

Strategi Tiongkok mengembangkan strategi One Belt One Road (OBOR) tidak jauh dari sebuah niat untuk membangun fasilitas infrastruktur darat dan laut yang memungkinkan pusat-pusat produksi dan distribusi terhubung secara efisien dan cepat di Asia.

Menjalankan strategi OBOR pasti memerlukan dana yang tidak kecil, dan sebab itu, Tiongkok membentuk Asian Infrastructure Invesment Bank (AIIB) dengan modal awal senilai US$ 100 miliar yang di-share oleh banyak negara di kawasan Asia, termasuk Indonesia.

BERITA TERKAIT

Tantangan APBN Usai Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

BERITA LAINNYA DI

Tantangan APBN Usai Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…