KOTA SUKABUMI - Percepat Data Struktur Perekonomian Masyarakat Daerah Hadapi MEA

KOTA SUKABUMI 

Percepat Data Struktur Perekonomian Masyarakat Daerah Hadapi MEA

NERACA

Sukabumi - Pasca penandatanganan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 oleh negara-negara asia tenggara, pemerintah pusat ataupun daerah secepatnya mendata tentang struktur perekonomian masyarakat di daerah masing-masing. Karena, MEA ini merupakan persoalan yang sungguh sangat serius untuk diperhatikan bersama-sama berkaitan dengan kebijakan perekonomian yang akan dilaksankan pasca penandatangan MEA 2015 tersebut.

MEA ini juga adalah sebuah keputusan final pemerintah sekaitan dalam rangka pembangunan ekonomi dikawasan asia tenggara, dimana seluruh negara asia tenggara diberikan keluasan untuk melaksankan kegiatan bisnis baik mikro atau sektor makro. Artinya, ketika perekonomian dibangun oleh negara lain yang masuk ke satu daerah, itu harus mampu membangkitkan sektor perekonomian didaerah bersangkutan sehingga dengan adanya pembanguan perekonomian daerah yang bersangkutan ada peningkatan income perkapita.

"Maka ini akan menguatkan sektor perkonomian regional," ujar Rektor Universitas Muhammadiyah (UMMI) Sukabumi Sakti Alamsyah ketika ditemui Neraca di ruang kerjanya, Jumat (29/1).

Sakti menilai, pemerintah kurang memberikan atensi yg kuat dalam sektor pertanian, bahkan daerah-daerah produkstif pertanian acap kali dijamah oleh sektor industri dan sektor perdagangan, sehingga perkembangan pertanian industrialisasi yang bisa meningkatkan pendapatan masyarakat itu terabaikan. Berbeda dengan yang dilakukan oleh negara tetangga kita, diantaranya Korea, negara tersebut tidak memberikan bunga (zero persen) terhadap petani yang meminjam uang ke bank yang digunakan untuk sektor petanian, jadi bunga yang diberikan oleh negara itu kepada peminjam di sektor perdagangan dan industri. Apa negara tersebut sudah surplus (negara memiliki keseimbangan positif dalam perdagangan dengan negara-negara lain).

"Jadi jangan kaget produk-produk pertanian korea membanjiri di indonesia.Seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, sehingga sebagian kebutuhan seperti lada, cabe yakni untuk produks indofood itu dari korea bukan dari dalam negeri, ini yang menjadi bahan kajian di dalam pertimbangan pembangunan sektor ekonomi regional," ujar Sakti.

Dari sekarang, kata Sakti, pemerintah harus berupaya meningkatkan pendapatan pertanian, memobilisasi sektor-sektor ekonomi pertanian, memperdayakan tanah-tanah yang akan menghasilajn pendapatan masyarakat. Selain itu, yang berkenaan penggunaan tanah-tanah subur, tanah-tanah pertanian yang acap kali habis oleh industri atau oleh segala sektor poedagangan dikendalikan dengan aturan-aturan yang ada."Pemerintah harus mengendalikan, jangan sampai tanah atau lahan sawah yang subur terus terkikis oleh industri," terang dia.

Kemudian lanjut Sakti, dari sektor lembaga-lembaga pendidikan baik itu perguruan tinggi ataupun tingkat sekolah menengah atas, harus sudah mulai berorientasi mengarahkan anak didiknya menghadapi MEA, jadi pendidikian yg dilaksanakan oleh sekolah menehgah atas harus siap juga menjawab MEA. Sekolah-sekolah yang tidak memeberikan efek terhadap penguasaan materi dan keterampilan anak itu harus ditinggalkan, namun bagi sekolah memberikan efek penekanan penguatan pengetahuan, penguatan ke ilmuawan harus diperkuat, serta yang mengarah ke vokasional keterampilan siswa itu juga harus dikembangkan.

"Jadi keterampilanpketerampilan vokasional didibdang edukatif, apakah itu dibidang teknologi ataupun non teknolgi itu harus diberikan sejak Sekolah lanjut atas, sehingga tatkala siswa yang akan melanjutkan ke pendidikan tinggi dia punya dasar untuk melanjutkan kompetensi dan keilmuan yang sudah dia punya sejak sekolah tingkat atas. Kedua bagi siswa yang tidak bisa melanjutkan, dia bisa bekerja di sektor industri yang dipasarkan oleh orang lain atau orang dalam negeri sendiri. Sehingga demikian penguatan sekaitan dengen sumber daya manusia ini harus menjadi diskala prioritas. Saya ambil contoh di UMMI sendiri, mulai tahun 2016 wajib menyelenggarakan kegiatan kursus yg dikelola oleh Language Center (LC) selama satu tahun dengan pertimbangan, setelah mereka lulus di UMMI maka anak itu akan memiliki keterampilan di dalam bahas inggris di empat sektor,  wraiting, listening, speaking dan reading, dari keempat komponen tersebut harus dikuasia oleh lulusan UMMI. Kenapa demikian, karena lulusan dari UMMI Sukabumi harus menjawab kebutuhan-kebutuhan MEA yang bergulir dimasyarakat, jangan sampai pengusaha-pengusaha asing yg datang kesukabumi tenaga kerjanya mendatangkan dari luar, karena yang ada di sukabumi tidak bisa menjawab, yang ada di sukabumi tidak  bisa memenuhi sehingga menjadi penonton, oleh karena itu supaya masyarakat sukabumi baik lulusan sekolah menengah atas atau perguruan tinggi, maka di UMMI telah menerapkan dalam menghadapi MEA itu . Sekaitan dengan sumber daya manusia tersebut, mudah-mudahan kami bisa menjawab sekaitan dengan kebutuhan akan tenga kerja yang diinginkan oleh negara lain, baik dari aspek kompotensi keilmuanya kami siap, aspek  komunikasi kebahasanpun siap, ketika semuanya sudah siap, maka uang tidak akan keluar dari sukabumi," ujar dia.

Akan tetapi kata Sakti, kalau ini tidak siap  maka uang itu akan keluar dari sukabumi, usahanya di sukabumi, tapi uangnya keluar dari sukabumi, ini yang tidak kita inginkan. Oleh karena itu Sakti juga sangat berharap, kepada kawan-kawan yang ada di legistalif, hendaknya mau bekunjung ke sekolah-sekola, untuk melihat kompotensi keilmuan dan kemampuan anak, serta keterampilan education skillnya dari anak-anak sekolah. Dengan itu semuanya ini menjadi PR bagi legislatif didalam pengembangan pendidikna di Kota Sukabumi."MEA juga merupakan PR berat bagi legislatif, jadi kalau legislatif tidak melihat pertumbuhan dan perkembangan MEA kedepan akibat ditandatangannya kesepakatan perdagangan di asia tenggara, maka jagan disalahkan masyarakat sukabumi, kalau suatu saat usahanya di sukabumi uangnya keluar dari sukabumi. Maknya saya berharap kawan-lawan di legislatif bisa memainkan  memainkan fungsi dan peranya dengan baik, begitu juga untuk pemerintah daerah bisa menggandeng berbagai macam lembaga-lembaga pendidikan lainnya dan UMMI snediri menyatakan sudah siap, pasalnya kami sudah melakukan MoU kerjasama dengan beberapa sekolah sekaitan dalam pemguatan menghadapi MEA," ujar dia.

Di sisi lain, Sakti mengungkapkan ekonomi membutuhkan modal bagi pelaku usaha untuk dapat bersaing dengan negara-negara asia lainnya, disini pemerintah harus mulai membuat satu ketentuan lembaga yang akan menyalurkan modal di daerah dengan tingkat suku bungan harus diperhatikan dengan baik dan benar. Artinya, modal yang akan menghasilakn produkstifitas sektor indutri petanian, perdagangan masyarakat dibantu dengan tingakt suku bunga yang rendah dengan adminitrasi yag tidak susah, dengan pendekatan itu, salah satu untuk mengangkat perkenomian masyarakat untuk menjadi sektor perkenomian regional.

"Pemerintah harus sudah berpikir kesana, bagaimana membuat lembaga khusus untuk memeprkuat perkonomian di kita, dengan suku bunga yang sangat rendah dan administrasinya tidak sulit," pungkas Sakti. Arya

 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…