WTC Mangga Dua Bikin Pameran Batu Akik

 

 

NERACA

Jakarta - Senior Marketing Manager WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih mengatakan batu akik sudah menjadi fenomena di Indonesia dan menjadi sangat populer di awal tahun 2015. Semua masyarakat sangat antusias untuk membeli batu akik dari harga yang paling murah hingga ratusan juta. Penggemar batu akik tidak hanya pria tetapi juga wanita."Batu akik sangat booming di Indonesia dan menyentuh semua kalangan," ujar dia dalam acara konferensi pers Big Gemstone Exhibition, di WTC Mangga Dua, Jakarta, akhir pekan kemarin

Herjanto mengatakan jumlah komunitas yang menyukai batu akik juga sangat banyak dan mereka selalu mengadakan aktivitas tahunan seperti diskusi dan kontes. Dia menjelaskan tujuan pameran Big Gemstone Exhibition ini diadakan adalah untuk mempertemukan para komunitas dan penggemar batu akik di dalam satu tempat.

Herjanto mengatakan dalam pameran tersebut akan ada 100 stan disediakan dan semua jenis batu akan ditampilkan.Hal yang istimewa dari pameran ini adalah akan dipamerkan batu Hijau Darson dengan berat mencapai 200 Kg dengan harga mencapai Rp 4 miliar. Selain itu, batu bacan yang berbentuk fosil ikan juga akan dipamerkan dengan harga Rp 1,5 miliar.Untuk kontes sendiri akan diikuti para komunitas yang akan memperebutkan hadiah sebesar Rp 150 juta.

Sementara itu, Ketua Penyelenggara Big Gemstone Exhibition dan Pemimpin Redaksi Majalah Hobi Tjipto Rais mengatakan pameran dan kontes batu akik di WTC Mangga dua ini akan menjadi pameran batu akik terbesar. Tjipto Rais menargetkan nilai transaksi mencapai miliar rupiah dan target pengunjung mencapai 1.000 orang.Dia mengatakan batu akik sudah menjadi bagian dari kehidupan karena ada beberapa orang yang hidup dari batu akik terutama pedagang. 

Sedangkan Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, Euis Saedah menilai, kekayaan budaya dan tradisi Indonesia masih bisa terus digali untuk dikembangkan, namun mensyaratkan adanya kreativitas tinggi."Industri kreatif merupakan kegiatan usaha yang fokus pada kreasi dan inovasi. Industri kreatif masih potensial untuk digarap, dan Indonesia kaya akan budaya serta tradisi yang bisa menjadi sumber kreativitas," tutur Euis.

Euis menambahkan, pelaku industri kreatif nasional harus menjadi tuan di negeri sendiri dan terus mengembangkan pangsa pasar ekspor. Apalagi kreativitas berbasis kekayaan budaya juga didukung oleh kemajuan teknologi. Kekayaan budaya yang beragam dan bervariasi merupakan sumber inspirasi dan potensinya makin besar bila didukung teknologi."Ide hanya tinggal ide bila tidak diikuti dengan ketekunan dan keberanian untuk mengubahnya menjadi produk yang bisa dijual dan bernilai tambah," tutup Euis.

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…