Pemerintah menurut informasi yang dihimpun dalam Bulan Oktober 2011 ini berencana untuk mengimpor beras. Kendati rencana tersebut akan direalisasikan, beras impor4 sebaiknya tak perlu masuk ke Jabar, ungkap Anggota Komisi B DPRD Jabar, Selly Andriana Gantina dalam keterangannya kepada Neraca (6/10).
Selly, dalam keterangannya mengungkapkan beras impor tak perlu masuk ke Jabar karena sampai saat ini produksi beras asal Jabar masih tetap surplus bahkan untuk tahun ini saja, Jabar merupakan salah satu Provinsi yang memberikan kontribusi pada produksi beras sebesar 18%.
Jika beras impor masuk ke Jabar, dengan kondisi beras yang masih surplus dikhawatirkan dapat mengganggu produksi beras Jabar. Bisa saja dengan impor beras dapat menurunkan harga beras asal Jabar sehingga menurunkan pendapatan para petani.
Kondisi produksi beras Jabar yang surplus yang masih bisa memberikan kontribusi pada kebutuhan beras di tingkat nasional, berimplikasi produksi beras asal Jabar dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan suplai beras raskin, disamping untuk mencukupi kebutuhan beras secara umum.
NERACA Jakarta-Dalam menjalankan bisnisnya, IFG Life menjunjung tinggi tata kelola yang baik dan manajemen risiko yang kuat dan penuh…
NERACA Jakarta - Dalam rangka meningkatkan serapan anggaran belanja di pemerintah daerah, Apkasi mengajak pihak swasta khususnya penyedia barang/jasa untuk…
NERACA Solo - Bicara UMKM berarti berbicara ekosistem usaha yang tercipta secara baik. Usaha tanpa pola yang baik akan membuat…
NERACA Jakarta-Dalam menjalankan bisnisnya, IFG Life menjunjung tinggi tata kelola yang baik dan manajemen risiko yang kuat dan penuh…
NERACA Jakarta - Dalam rangka meningkatkan serapan anggaran belanja di pemerintah daerah, Apkasi mengajak pihak swasta khususnya penyedia barang/jasa untuk…
NERACA Solo - Bicara UMKM berarti berbicara ekosistem usaha yang tercipta secara baik. Usaha tanpa pola yang baik akan membuat…