Benarkah Kabareskrim yang Timbulkan Kegaduhan?

Oleh: Samuel Karwur

Apakah Komjen Budi Waseso dianggap telah menimbulkan kegaduhan, sehingga beredar kabar bahwa ia akan segera dilengserkan dari jabatannya saat ini sebagai Kabareskrim, entahlah. Yang jelas, pernyataan Presiden Joko Widodo yang disampaikan oleh Menko Polhukam Luhut Pandjaitan, sedikit banyak akhirnya dikaitkan dengan rencana pencopotan Komjen Buwas.

Luhut dalam pertemuan dengan pemimpin redaksi beberapa media di Jakarta, Selasa (1/9), menegaskan hal tersebut dengan jelas. Ia mengatakan jangan kaget jika ada pejabat yang dicopot oleh Presiden kalau dianggap membuat kegaduhan di tengah ekonomi yang sulit seperti sekarang.

Dikabarkan bahwa urusan administrasi pencopotan Komjen Buwas, saat ini tengah dipersiapkan oleh pihak Istana.

Seperti diketahui, kabar akan lengsernya Buwas muncul beberapa hari setelah Bareskrim menggeledah ruang kerja Direktur Pelindo II Tanjung Priok, R.J Lino. Dalam penggeledahan yang dimpimpin langsung oleh Buwas tersebut, R.J Lino kemudian mengontak Sofyan Djalin untuk menyatakan keberatan dengan aksi Polisi di kantornya tersebut. Ia berasalan, tidak diberi tahu jika akan ada penggeledahan.

Setelah itu, Selasa (1/9), Bareskrim kembali menggebrak dengan menggeruduk kantor  Pertamina Foundation di Simprug Jakarta Selatan. Dalam penggeledahan tersebut, banyak pihak menduga ada kaitannya dengan NN, salah seorang peserta seleksi capim KPK yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim.

Adapun gebrakan Komjen Buwas yang memang menimbulkan kegaduhan, dimulai dari ketika ia menangkap Bambang Widjojanto selaku pimpinan KPK, pada tanggal 16 Januari 2015. Saat itu, Bambang diberangus ketika sedang mengantar anaknya ke sekolah. Sejak saat itu, mulai muncul suara-suara untuk segera mencopot Buwas sebagai Kabareskrim. Namun ia masih bisa bertahan.

Tidak hanya Bambang Widjojanto, Buwas juga menjerat pimpinan KPK Abraham Samad, dengan tuduhan memberikan keterangan palsu dalam pembuatan kartu keluarga sesorang yang ia bantu.

Kontroversi Komjen Buwas terhadap pimpinan KPK membuat banyak orang menjadi gerah, karena seolah-olah ia terus mengobarkan genderang perang dengan KPK. Apalagi kasus cicak vs buaya, masih segar di dalam ingatan masyarakat.

Posisi Komjen Buwas yang menjadi orang dekat dengan Wakapolri saat ini, Komjen Budi Gunawan juga mencuat ke permukaan, belum berapa lama setelah ia dilantik sebagai Kabareskrim dengan menggantikan Komjen Suhardi Alius.

Kini nama Komjen Buwas berada di ambang pencopotan. Apakah ia dinilai terlalu menimbulkan kegaduhan, bisa saja demikian. Yang jelas, ia saat ini dikabarkan masih bekerja seperti biasa dalam kapasitasnya sebagai Kabareskrim Polri. (www.jokowinomics.com)

BERITA TERKAIT

Tidak Ada Pihak yang Menolak Hasil Putusan Sidang MK

  Oleh : Dhita Karuniawati, Penelitti di Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia   Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan…

Investor Dukung Putusan MK dan Penetapan Hasil Pemilu 2024

  Oleh: Nial Fitriani, Analis Ekonomi Politik   Investor atau penanam modal mendukung penuh bagaimana penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Tetap Tinggi di 2024

  Oleh : Attar Yafiq, Pemerhati Ekonomi   Saat ini perekonomian global tengah diguncang oleh berbagai sektor seperti cuaca ekstrim,…

BERITA LAINNYA DI Opini

Tidak Ada Pihak yang Menolak Hasil Putusan Sidang MK

  Oleh : Dhita Karuniawati, Penelitti di Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia   Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan…

Investor Dukung Putusan MK dan Penetapan Hasil Pemilu 2024

  Oleh: Nial Fitriani, Analis Ekonomi Politik   Investor atau penanam modal mendukung penuh bagaimana penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Tetap Tinggi di 2024

  Oleh : Attar Yafiq, Pemerhati Ekonomi   Saat ini perekonomian global tengah diguncang oleh berbagai sektor seperti cuaca ekstrim,…