Bendung Arus Urbanisasi, Ekonomi Daerah Perlu Dikembangkan

 

 

NERACA

 

Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengatakan untuk membendung arus urbanisasi, maka ekonomi di daerah-daerah harus terus dikembangkan dan digerakkan. Selain itu skema-skema investasi di daerah juga harus diperbanyak dan didukung oleh kewirausahaan. “Ada beberapa cara untuk menekan urbanisasi. Intinya adalah membuat daerah ini punya daya tarik ekonomi tersendiri bagi masyarakat sekitarnya sehingga mereka tidak berbondong-bonding mencari kerja ke daerah perkotaan,” kata Hanif dalam keterangan yang dikutip Rabu (29/7). 

Menaker Hanif menilai arus urbanisasi yang terjadi pasca lebaran seringkali berkaitan erat dengan pencarian pekerjaan yang lebih menarik dan menjanjikan agar kehidupan yang lebih baik. Para Pencari kerja tertarik ingin mencari pekerjaan di kota-kota besar. “Dalam fenomena urbanisasi ini, mencari pencarian lowongan pekerjaan menjadi salah satu penyebab utamanya. Nah lowongan kerja kan sangat terkait dengan investasi, baik itu investasi dalam maupun luar negeri. Itu yang harus disediakan di daerah,” kata Hanif.

Dalam menghadapi masalah urbanisasi, kata Hanif mau tidak mau ekonomi daerah harus digerakkan melalui pengembangan kewirausahaan didaerah juga harus didorong. “Tiga-tiganya strategi itu harus digalakkan serta harus didorong yang berbasis pada daerah sehingga lapangan pekerjaan akan terbuka didaerah. Sehingga pada akhirnya problem-problem sosialnya efek-efek dari urbanisasi ini bisa di kendalikan,” kata Hanif.

Saat ditanya mengenai arus urbanisasi khususnya di kota Jakarta, Hanif mengatakan, sebenarnya Jakarta memiliki banyak lapangan kerja bagi pendatang yang menyerbu Ibu Kota maupun kota-kota penyangga pasca-Lebaran. "Kalau kasus Jakarta, dari laporan Kepala Dinas Tenaga Kerja, di Jakarta sih cukup lowongan. Ada cukup banyak lowongan untuk para pendatang. Namun tetap harus dilengkapi dengan kompetensi dan keahlian kerja yang baik agar cepat mendapatkan pekerjaan," kata Hanif.

Meski Jakarta memiliki banyak ketersediaan lowongan pekerjaan, ia mengingatkan kembali agar daerah-daerah lain juga harus dapat berkembang dan mendorong daya ekonomi tersendiri. Menurutnya penting untuk menekan urbanisasi para pendatang ke Ibu Kota. "Sekali lagi Skema-skema investasi daerah perlu untuk diperbanyak. Selain itu juga, kewirausahaan di daerah harus didorong. Ini penting untuk menekan adanya urbanisasi," kata Hanif.

Kota-kota besar khususnya Jakarta memang masih menjadi daya tarik tersendiri untuk masyarakat yang melakukan urbanisasi. Penduduk yang berasal dari kota-kota kercil di Jawa dan luar Pulau Jawa menganggap Jakarta itu lokasi yang tepat untuk mencari lapangan pekerjaan. “Pemerintah pusat dan daerah terus menyiapkan langkah-langkah agar arus urbanisasi yang masuk ke kota-kota besar tidak menimbulkan masalah baru dan menambah beban bagi pemerintah dalam upaya mengatasi pengangguran dan kemiskinan,” kata Hanif.

Oleh karena itu pihaknya terus berkoordinasi dengan lintas kementerian, pemerintah daerah (pemda) dan pihak terkait lainnya. “Kita terus mendorong agar otonomi daerah bisa menjadi salah satu solusi masalah urbanisasi ini. Otonomi daerah harus berhasil mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan dan meningkatkan pembangunan di pedesaan dan kota-kota kecil agar penduduk tidak harus pergi ke kota,”kata Hanif.

Untuk mengatasi pengangguran di pedesaan dan kota-kota kecil, Hanif juga mendorong pemerintah daerah agar terus-menerus meningkatkan aspek perencanaan ketenagakerjaan baik di tingkat perusahaan maupun tingkat daerah dengan matang. Kemnaker akan terus membantu pemerintah daerah untuk membuat perencanaan ketenagakerjaan yang baik supaya tidak terjadi penumpukan pengangguran.

"Pemerintah daerah harus proaktif mencari solusi investasi terus masuk dengan diiringi penciptaan lapangan pekerjaan. Selain itu, berbagai pembangunan seperti infrastruktur melalui padat karya terus ditingkatkan dengan melibatkan masyarakat agar dilakukan dengan matang," kata Hanif. Tak hanya itu, Hanif pun mengajak semua pihak agar turut mendorong program alternatif seperti kewirausahaan, padat karya produkltif pelatihan kerja dan penerapan teknologi serba guna untuk mendukung penciptaan dan pembangunan ekonomi di kawasan-kawasan Indonesia lainnya.

 

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…